Bisnis.com, JAKARTA – Kesepian adalah perasaan yang muncul dari dalam diri sendiri. Perasaan ini muncul saat seseorang sedang sakit dan ditinggal oleh orang yang disayangi.
Menurut American Psychological Association (APA), kesepian adalah ketidaknyamanan kognitif atau ketidaknyamanan karena merasa sendirian. Perasaan kesepian lebih berbahaya dari pada merokok.
Kesepian bukanlah perasaan yang menyenangkan bagi siapa pun. Namun, bagi penderita diabetes, perasaan itu bisa mematikan.
Sebuah studi baru menemukan bahwa kesepian adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling berpengaruh bagi pasien diabetes.
Menurut sebuah studi baru dari Tulane University, isolasi yang berkepanjangan memiliki "pengaruh yang lebih kuat daripada depresi, merokok, aktivitas fisik, dan pola makan" pada mereka yang mengidap diabetes.
Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang mungkin memerlukan pengobatan seumur hidup. Kondisi ini terjadi ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah) atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Peningkatan gula darah merupakan konsekuensi dari diabetes yang tidak terkontrol dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius.
Secara khusus, penderita diabetes yang kesepian lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan populasi umum, kata para peneliti.
Diterbitkan dalam European Heart Journal, penelitian ini mengamati lebih dari 18.500 orang dewasa berusia antara 37 hingga 73 tahun selama satu dekade. Mereka menderita diabetes tetapi tidak memiliki catatan penyakit kardiovaskular.
Para peneliti menemukan bahwa pasien yang merasa kesepian memiliki risiko 26 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Apa yang menyebabkan seseorang kesepian?
Dilansir Psychology Today, Kamis (06/07/23), pikiran negatif adalah salah satu penyebab utama kesepian. Sebagian besar orang yang merasa kesepian kerap kali mencari sisi negatif dari sebuah interaksi sosial.
Kemudian, hal-hal negatif tersebut selalu teringat dan terngiang-ngiang selama bertemu dengan orang lain. Lambat laun hal ini membuat individu tersebut putus asa sehingga tidak lagi mengharapkan hal-hal yang positif dari sebuah interaksi.
Secara khusus, perasaan kesepian terjadi karena hilangnya atau kurangnya identitas sosial, mengingat identitas sosial secara positif memengaruhi sikap dan perilaku kita serta meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan.
