Bisnis.com, JAKARTA – Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi dan memengaruhi perilaku seseorang. Gejalanya sering kali meliputi ketidakmampuan untuk fokus, hiperaktif, atau impulsif.
ADHD biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak, sekitar usia 6-12 tahun. Tetapi gejalanya dapat terlihat pada usia berapa pun. Diagnosis ADHD yang terlambat dapat berarti seseorang telah memiliki gejala sejak kecil. Namun, gejala tersebut salah didiagnosis atau terlewatkan.
Gejala ADHD
ADHD dapat terasa dan terlihat berbeda bagi setiap orang. Gejala ADHD pada orang dewasa mungkin berbeda dengan gejala ADHD pada anak-anak. Gejala juga akan tergantung pada jenis ADHD yang dialami.
Ada tiga jenis utama ADHD, yaitu:
1. Inattentive ADHD:
Jenis ini terutama ditandai dengan kesulitan memperhatikan atau fokus dan ada juga kecenderungan untuk mudah terganggu. Gejala-gejala lain meliputi:
- Memiliki masalah untuk tetap fokus pada tugas atau aktivitas
- Tampaknya tidak mendengarkan ketika diajak bicara (misalnya, tampak seperti berada di tempat lain)
- Tidak menindaklanjuti instruksi dan tidak menyelesaikan tugas sekolah, tugas rumah, atau tugas pekerjaan (mungkin memulai tugas tetapi dengan cepat kehilangan fokus)
- Mudah terganggu
- Lupa akan tugas-tugas harian, seperti mengerjakan pekerjaan rumah dan menjalankan tugas.
2. ADHD hiperaktif-impulsif
Hiperaktif mengacu pada gerakan yang berlebihan seperti gelisah, energi yang berlebihan, tidak bisa duduk diam, dan banyak bicara. Impulsif mengacu pada keputusan atau tindakan yang diambil tanpa memikirkan konsekuensinya. Untuk diagnosis ADHD jenis ini, gejala-gejala yang sering terjadi antara lain:
- Gelisah atau mengetuk-ngetukkan tangan atau kaki, atau menggeliat di tempat duduk
- Tidak dapat tetap duduk (di ruang kelas, tempat kerja)
- Berlarian atau memanjat di tempat yang tidak semestinya
- Tidak dapat bermain atau melakukan kegiatan rekreasi dengan tenang
- Terlalu banyak bicara
- Mengalami kesulitan untuk menunggu giliran, seperti saat mengantre
- Menyela atau mengganggu orang lain (misalnya, memotong pembicaraan, permainan, atau aktivitas, atau mulai menggunakan barang orang lain tanpa izin)
3. ADHD gabungan
Ini adalah jenis yang paling umum. ADHD gabungan menggabungkan gejala-gejala dari tipe inattentive ADHD dan ADHD hiperaktif-impulsif.
Gejala umum ADHD meliputi:
- Pelupa
- mudah terganggu
- kehilangan atau salah menaruh barang
- perilaku yang tiba-tiba atau impulsive
- kurangnya motivasi untuk kegiatan tertentu atau secara umum
- kesulitan mengatur atau menyelesaikan tugas
- tidak dapat mengikuti instruksi
- terus-menerus berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya
- terlibat dalam perilaku yang dapat membahayakan Anda atau orang lain
- mengalami kesulitan untuk fokus pada percakapan
Penyebab dan Diagnosis ADHD
Para ilmuwan belum mengidentifikasi penyebab spesifik ADHD. Meskipun ada bukti yang berkembang bahwa genetika berkontribusi pada ADHD dan beberapa gen telah dikaitkan dengan gangguan ini, tidak ada gen atau kombinasi gen tertentu yang diidentifikasi sebagai penyebab gangguan ini.
Selain genetika, para ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya, termasuk cedera otak, paparan risiko lingkungan selama kehamilan atau pada usia muda, penggunaan alkohol dan tembakau selama kehamilan, kelahiran premature, dan berat badan lahir rendah.
Memutuskan apakah seorang menderita ADHD adalah sebuah proses dengan beberapa langkah. Salah satu langkah dari proses ini adalah melakukan pemeriksaan medis, termasuk tes pendengaran dan penglihatan.
Apakah ADHD Bisa Disembuhkan?
Tidak peduli pada usia berapa seseorang didiagnosis, ADHD dapat diobati. Namun, ADHD bukanlah sesuatu yang secara spontan "tumbuh" dengan sendirinya. Dalam banyak kasus, ADHD membutuhkan bantuan profesional kesehatan.
Beberapa pilihan pengobatan yang umum untuk ADHD meliputi pengobatan dan psikoterapi. Pada kebanyakan kasus, ADHD paling baik diobati dengan kombinasi terapi perilaku dan obat-obatan. Untuk anak usia prasekolah (usia 4-5 tahun) dengan ADHD, terapi perilaku, khususnya pelatihan untuk orang tua, direkomendasikan sebagai lini pertama pengobatan sebelum obat dicoba.