Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri./wikipedia
Health

Kembali Renggut Korban Jiwa, Ini 5 Fakta Penyakit Difteri

Mutiara Nabila
Senin, 7 Agustus 2023 - 19:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyakit difteri kembali memakan korban. Satu kasus baru kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat dan 1 orang meninggal dunia. 

Sebelumnya, Garut juga sudah ditetapkan sebagai KLB difteri pada saat muncul kasus pada Februari 2023. 

Melansir Mayo Clinic, difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang awalnya menyerang hidung dan tenggorokan. 

Namun,  pada tahap lanjut, difteri dapat merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf pengidapnya. Bahkan dengan perawatan, difteri bisa mematikan, terutama pada anak-anak.

Berikut fakta-fakta penyakit difteri:

1. Difteri merupakan penyakit menular

Difteri disebut-sebut sebagai salah satu penyakit berbahaya karena penyebarannya yang terbilang cepat dan mudah terjadi.

Seseorang bisa tertular penyakit tersebut karena ada pengidap di sekitarnya yang batuk atau bersin.

Bakteri yang terbang di udara dapat masuk ke tubuh seseorang yang sehat dan menginfeksi terutama bagi yang belum pernah mendapatkan vaksin sebelumnya.

2. Penderitanya Tanpa Batasan Umur

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa ada batasan usia. Pada beberapa kasus, penderita merupakan anak yang berusia di bawah 5 tahun. Namun, ada pula orang dewasa berusia diatas 40 tahun karena dia tidak mendapatkan imunisasi lengkap. 

3. Gejala dan Masa Inkubasi

Tanda dan gejala difteri biasanya dimulai dalam 2 hingga 5 hari setelah seseorang terinfeksi. Tanda dan gejala mungkin termasuk sakit tenggorokan dan suara serak, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, kesulitan bernapas, terdapat cairan di hidung, demam dan menggigil, serta kelelahan. 

4. Bisa Tertular Tanpa Gejala

Pada beberapa orang, infeksi bakteri penyebab difteri hanya menyebabkan penyakit ringan atau tidak ada tanda dan gejala yang jelas sama sekali.

Orang yang terinfeksi yang tetap tidak menyadari penyakitnya dikenal sebagai pembawa difteri. Mereka disebut pembawa karena mereka dapat menyebarkan infeksi tanpa menjadi sakit sendiri.

5. Bisa Dicegah dengan Vaksin

Salah satu upaya untuk mencegah tertular difteri yang paling efektif adalah dengan menerima vaksinasi. Tanpa vaksin, tubuh bisa menjadi lebih rentan terserang bakteri penyebab difteri. 

Vaksin difteri umumnya bisa dikombinasikan dengan tetanus dan pertusis. Vaksin tersebut umumnya dikenal sebagai vaksin DTaP pada anak-anak dan vaksin Tdap saat diberikan pada remaja serta orang dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro