Sleep apnea
Health

Penyebab-Penyebab Utama Seseorang Meninggal dalam Tidurnya

Salma Permata Dewi
Kamis, 10 Agustus 2023 - 19:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seseorang bisa meninggal dalam keadaan apapun. Namun, beberapa orang menganggap meninggal ketika tidur adalah cara yang tidak menyakitkan.

Dilansir dari Verywell Health, meninggal dalam tidur juga dikenal sebagai kematian nokturnal.

Ini paling sering dikaitkan dengan serangan jantung mendadak dan hilangnya fungsi jantung secara progresif yang terkait dengan gagal jantung kongestif (CHF). Tidak hanya serangan jantung, ada beberapa penyebab lainnya, seperti kejang dan overdosis obat.

Meninggal dalam tidur bisa dialami oleh semua orang pada umur berapa pun. Dilansir dari Newsweek, penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih besar secara keseluruhan, tetapi tidak ada bukti jelas bahwa jumlah tidur berkontribusi terhadap kematian dalam tidur seseorang.

“Meninggal saat tidur biasanya berkaitan dengan jantung, paru-paru, atau otak,” kata Dr. Milind Sovani, konsultan pengobatan pernapasan (pulmonolog) di Nottingham University Hospitals NHS Trust Inggris . "Kadang-kadang, penderita diabetes bisa meninggal dalam tidurnya karena kadar glukosa yang rendah."

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai penyebab-penyebab utama seseorang meninggal dalam tidur.

1. Masalah jantung

Masalah jantung, termasuk serangan jantung mendadak, merupakan persentase besar dari kasus kematian mendadak saat orang sedang tidur. Dilansir dari AED Leader, diperkirakan bahwa 15 hingga 20 persen dari semua kematian di seluruh dunia disebabkan oleh masalah jantung mendadak. Selain itu, sekitar 22 persen masalah jantung mendadak diperkirakan terjadi pada malam hari. Masalah jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak di malam hari adalah sebagai berikut.

- Serangan jantung
- Aritmia jantung, termasuk takikardia ventrikel (detak jantung terlalu cepat) dan bradikardia ventrikel (detak jantung terlalu lambat)
- Henti jantung mendadak

2. Stroke

Stoke juga menjadi penyebab utama kematian dalam tidur. Ketika Anda mengalami stroke, bekuan darah menghalangi aliran darah ke otak. Ini menyebabkan kematian sel otak. Menurut UK Stroke Association, 1 dari 7 stroke terjadi saat tidur . Stroke bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risiko mungkin lebih tinggi jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, sleep apnea yang tidak diobati, kualitas tidur yang buruk, tidur lebih dari satu jam di siang hari, dan mengalami dehidrasi.

3. Apnea tidur obstruktif

Orang dengan apnea tidur obstruktif berhenti bernapas 5 hingga 30 kali atau lebih per jam saat mereka tidur dan lebih dari 2,5 kali lebih mungkin dibandingkan populasi umum untuk menderita kematian jantung mendadak antara pukul 12 dan 6 pagi. Jika tidak diobati, sleep apnea meningkatkan risiko gagal jantung, stroke, penyakit jantung koroner, dan aritmia jantung.

Menurut National Commission on Sleep Disorders Research, lebih dari 38.000 orang meninggal akibat penyakit jantung yang diperumit oleh sleep apnea di Amerika Serikat setiap tahun.

4. Masalah Paru-paru

Masalah paru-paru, termasuk penyakit paru obstruktif kronik dan hipoventilasi sentral kongenital, dapat menyebabkan orang kehilangan terlalu banyak oksigen dan meninggal saat tidur. Ketika paru-paru tidak berfungsi dengan baik, kadar oksigen turun, kadar karbon dioksida naik, dan perubahan berbahaya dalam keseimbangan asam-basa tubuh dapat terjadi.Ketika ketidakseimbangan cukup kritis, henti napas dapat terjadi.

Paru-paru juga mungkin gagal karena perubahan pada otot atau sistem saraf. Bahkan ada kelainan bawaan yang memengaruhi kemampuan bernapas seperti sindrom hipoventilasi sentral bawaan. Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) merupakan kegagalan untuk bernapas secara normal saat tidur.

5. Kejang hingga epilepsi

Orang yang mengalami kejang saat tidur mungkin meninggal mendadak karena kadar oksigen darah yang rendah atau cedera serius. Menurut beberapa teori, kematian dapat terjadi akibat pernapasan terganggu selama kejang atau jantung terpengaruh oleh salah satunya.

6. Gangguan tidur

Orang yang berjalan sambil tidur atau mengalami gangguan perilaku tidur dapat melukai dirinya sendiri secara tidak sengaja atau bahkan keluar dari jendela saat tidur sehingga menyebabkan kematian. Untuk menghindari kematian di malam hari akibat gangguan tidur, waspadai gejala lain, termasuk insomnia, atau tanda sleep apnea (jeda napas, mendengkur, nokturia, bruxism, kantuk berlebihan di siang hari, suasana hati, dan gangguan kognitif).

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro