Ginjal/medicinet.com
Health

Prosedural dan Metode Transplantasi Ginjal untuk Cegah Kematian

Salma Permata Dewi
Rabu, 26 Juli 2023 - 19:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Transplantasi ginjal merupakan proses medis yang dilakukan ketika ginjal mengalami kerusakan. Ini merupakan proses pergantian ginjal lama dengan ginjal yang baru.

Organ ginjal yang ada di tubuh memiliki beberapa fungsi. Di antaranya adalah membersihkan dan membuang kelebihan cairan dalam tubuh, mengontrol tekanan darah dan jumlah sel darah mera.

Ginjal juga berfungsi, menyaring zat-zat sisa metabolisme, menjaga keseimbangan ion-ion dan zat lain dalam tubuh, dan menghasilkan hormon yang diperlukan tubuh.

Bagaimana jika ginjal tidak berfungsi semestinya atau mengalami kerusakan?

Ginjal yang rusak bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti oedem, hipertensi, sesak napas, anemia, mual, dan muntah.

Ginjal yang rusak juga bisa mengantar penderitanya ke kematian. Untuk mengatasi kerusakan tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, Sp.PD, KGH, menjelaskan bahwa ada terapi pengganti ginjal, yakni hemodialisis (HD) dan Chronic Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Adapun terapi ideal untuk ginjal, yakni transplantasi ginjal. Ini disebut sebagai terapi ideal karena fungsi ginjal yang rusak digantikan oleh ginjal sehat.

Bonar mengatakan bahwa orang yang sudah melakukan transplantasi ginjal boleh melakukan transplantasi ginjal yang kedua, ketiga, dan seterusnya, tergantung dengan kondisi pasien.

Namun, transplantasi tersebut biasanya memang ada kesulitan khusus dalam medis. Kesulitan ini tidak sesederhana transplantasi medis yang pertama kalinya.

Pada transplantasi ginjal, ginjal lama atau ginjal yang tidak berfungsi tidak akan dibuang.

Biasanya, ginjal yang rusak tidak akan menyebabkan apa-apa di tubuh. Ginjal lama tersebut tidak akan diangkat karena dianggap sebagai daging biasa.

Namun, ginjal lama akan dibuang jika ada di kondisi-kondisi tersebut. Kondisi-kondisi itu adalah menimbulkan infeksi berulang, kanker ginjal, atau ginjal polikistik yang besar sehingga menimbulkan tekanan pada organ lain, seperti rongga perut.

Melakukan transplantasi ginjal memang menguntungkan karena pasien jadi memiliki ginjal yang sehat. Namun, transplantasi ginjal juga memiliki keuntungan-keuntungan lainnya.

Berikut adalah keuntungan dari transplantasi ginjal.

- Peningkatan usia dan kualitas hidup
- Hemat waktu
- Makan dan minum lebih bebas
- Untuk wanita, dapat memperbaiki kesuburan

Adapun risiko dari transplantasi ginjal sebagai berikut.
- Minum obat seumur hidup
- Risiko infeksi
- Penolakan atau rejeksi ginjal baru
- Kanker
- Diabetes
- Komplikasi operasi lainnya

“Orang yang sudah mendapatkan ginjal baru, biasanya tiga bulan pertama akan rentan infeksi sehingga biasanya kita [dokter] menyarankan untuk menghindari tempat keramaian,” jelas dr. Bonar mengenai pantangan pasien setelah melakukan transplantasi ginjal. “Setelah satu tahun tidak ada tanda-tanda penolakan dan infeksi, biasanya pasien itu boleh [berbaur] ke populasi, tapi tetap kita anjurkan memakai masker,” lanjutnya.

Melakukan transplantasi ginjal tidak semudah yang dibayangkan. Walaupun banyak aksi-aksi ilegal di luar mengenai transplantasi ginjal, IDI menegaskan bahwa syarat transplantasi ginjal yang harus dilakukan itu tidak sederhana dan cukup ketat. Ini dilakukan untuk keamanan pendonor dan penerima donor.

Ketua Umum PB IDI Dr. dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan bahwa jual beli organ ginjal merupakan tindak kriminal. Hal-hal yang berkaitan bisa bermasalah dengan hukum. Kasus jual beli ginjal kecenderungannya meningkat di seluruh dunia. Untuk menghindari kasus-kasus ini, selain mengedukasi masyarakat, pemerintah perlu membuka lebih banyak pusat-pusat untuk melakukan transplantasi ginjal.

Syarat pendonor ginjal salah satunya adalah mendonorkan ginjal dengan sukarela tanpa paksaan ataupun dibayar. Jika ada pihak yang melakukan hal di luar persyaratan tersebut perlu dilaporkan ke pihak berwenang. Namun, pihak penerima boleh memberikan santunan ke pendonor, seperti memberikan fasilitas perawatan setelah melakukan transplantasi ginjal.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro