Ilustrasi akad nikah/Pixabay
Relationship

Ada 3 Jenis Pernikahan, Ini Peluang dan Risikonya

Redaksi
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 14:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pernikahan merupakan tujuan hidup sebagian orang. Tiap pernikahan memiliki peluang dan risikonya masing-masing. 

Dilansir dari Psychology Today, Sabtu (19/8/2023), setiap masyarakat menawarkan pola standar yang mapan dan relatif yang menghasilkan hasil yang paling bermanfaat bagi orang-orang, baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga dan komunitas. Mematuhi prinsip-prinsip umum tersebut pada dasarnya cara untuk saling percaya, menghormati, dan mendukung satu sama lain.

Prinsip umum tersebut menawarkan prospek terbaik untuk menjadi bahagia. Orang-orang yang mungkin berbeda dari kerangka tersebut melakukannya atas risiko mereka sendiri. 

Seiringnya perkembangan zaman, kehidupan pernikahan mengalami perubahan. Saat ini, di zaman modern, tampaknya melawan segala rintangan. Semakin sedikit, bahkan tidak ada mengenai pembatasan kepemilikan properti, pekerjaan, pendidikan, ekspresi politik, kebebasan bergerak, dan sebagainya. 

Mungkin ada suatu bentuk hubungan ideal yang dicita-citakan banyak orang. Dalam masyarakat kita yang majemuk dan cepat berubah, Anda mungkin menemukan kebahagiaan pernikahan dengan berbagai cara. Saat ini juga banyak yang yakin bahwa pondasi pernikahan tidak terlalu kuat.

Simak berbagai jenis pernikahan beserta peluang dan risikonya:

1. Pernikahan berbasis pekerjaan

Umumnya, kedua pasangan yang bekerja di luar rumah tidak sering hadir di rumah. Mereka cenderung tidak ada hubungan romantis dengan pasangan. Karena terlalu fokus ke karier, hubungan emosional dengan anak mungkin kurang. 

Perkawinan tipe ini mungkin akan goyah ketika ada masalah dalam karier atau salah satunya kehilangan komitmen. Namun, kelebihan pada dua pasangan yang bekerja ini ada surplus untuk pendidikan anak-anak, masa pensiun, dan pengeluaran mendadak. 


2. Pernikahan ritualistik

Pernikahan ritualistik biasanya mementingkan identitas dan status sosial. Pasangan yang mungkin terhormat dianggap sebagai aset bernilai tinggi di kehidupan sosial. Peran ayah dan ibu dianggap sebagai status terhormat. Suami istri boleh mengabaikan satu sama lain, tetapi tidak boleh meninggalkan anak-anak mereka. 

Namun, bahayanya, pernikahan ini mungkin dapat membuat pasangan rentan bosan dengan hubungan tersebut. Apalagi jika orang lain merasa terbiasa dengan hubungan pernikahan tersebut. Hal tersebut dapat membuat status sosial dari pernikahan tersebut berkurang.


3. Pernikahan yang main-main

Pernikahan ini biasanya dilandasi dengan main-main saja. Mereka biasanya menikah karena ingin mencoba hal-hal baru, mengambil risiko, dan bersenang-senang saja. Mereka tidak berpikir pernikahan menghalangi kehidupan masa mudanya. 

Namun, bahaya dari pernikahan yang main-main adalah bahwa pencarian terus-menerus akan kebaruan dan kesenangan sering kali dangkal dan merugikan diri sendiri. Kegembiraan baru mengalami kesulitan melebihi yang lama. (Salma Permata Dewi)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro