Bisnis.com, JAKARTA – Tayang perdana di bioskop Indonesia pada 30 Agustus 2023, Joy Ride adalah sebuah film bergenre komedi yang disutradarai oleh Adele Lim.
Penulis sekaligus produser Adele Lim, yang sebelumnya menggarap naskah film Crazy Rich Asians, kini memulai debut penyutradaraan film layar lebarnya dengan film komedi yang menceritakan tentang perjalanan antara empat teman Asia-Amerika yang meninggalkan Amerika Serikat untuk melakukan perjalanan ke tanah air Tiongkok.
Film ini menceritakan tentang Audrey Sullivan (Ashley Park), seorang wanita Asia-Amerika yang diadopsi dan dibesarkan oleh orang tua kulit putih, saat dia melakukan perjalanan bisnis ke Tiongkok bersama sahabatnya Lolo Chen (Sherry Cola).
Perjalanan tersebut ternyata tidak sesuai dengan rencana dan sepupu Lolo, Deadeye (Sabrina Wu) serta teman sekamar Audrey di kampus, Kat (Stephanie Hsu), juga ikut terseret ke dalam perjalanan melintasi Tiongkok untuk mencari ibu kandung Audrey.
Film ini dibuat dengan beberapa adegan yang ikonik, salah satunya penampilan "WAP" yang terinspirasi oleh K-pop dan berakhir dengan kejadian yang tidak terduga.
Yang menarik dari film ini, Joy Ride tidak ragu-ragu untuk melenyapkan stereotip tentang wanita Asia yang penakut, pemalu, dan bersuara lembut. Banyak hal yang membedakan Audrey, Lolo, Deadeye, dan Kat satu sama lain.
Audrey adalah seorang pengacara, ambisius dan bersemangat untuk bangkit di firma hukumnya yang sebagian besar diisi oleh para pria kulit putih. Lolo adalah seorang seniman yang tanpa ragu menciptakan karya seni yang bertemakan seks, mulai dari taman bermain yang terbuat dari alat kelamin hingga patung Kucing Beruntung yang terkesan mesum. Deadeye adalah seseorang yang terobsesi dengan K-pop. Sedangkan Kat, yang kembali ke Tiongkok untuk berkarir sebagai aktor, mungkin terlihat patuh, sopan, dan manis di luarnya, namun memiliki masa lalu yang membuatnya lebih mirip dengan Lolo daripada yang dia akui.
Lolo dan Audrey tumbuh besar di Amerika, di mana mereka telah berasimilasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Meskipun humor dalam film ini mungkin tidak mengena bagi semua penonton, bagi mereka yang tumbuh dalam budaya tersebut, lelucon tentang memiliki teman yang tidak menyukai boba atau minuman keras yang dicampur dengan telur, atau stereotip orang Asia tentang diri mereka sendiri akan sangat mengena.
Dinamika interpersonal antara keempat karakter inilah yang menjadi inti dari cerita ini. Persahabatan Audrey dan Lolo yang telah terjalin lama diuji ketika mereka bertanya-tanya apakah mereka hanya berteman karena terpaksa sebagai satu-satunya orang Asia di sekolah mereka, sementara Lolo sendiri bergumul dengan perjalanannya sebagai seorang seniman dan memutuskan apakah dia akan hidup pas-pasan atau "menjual diri" dan bekerja untuk orangtuanya di restoran.
Sementara itu, Kat harus memutuskan apa yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan lawan mainnya, Clarence (Desmond Chiam). Sedangkan Deadeye khawatir akan semua pertemanannya yang telah dia jalin melalui fandom K-pop mungkin akan sia-sia, terlepas dari dedikasi dan obsesi mereka terhadap fandom tersebut.
Joy Ride tidak hanya penuh dengan komedi yang dipenuhi kekonyolan, tetapi juga kisah yang sehat tentang persahabatan yang menjadi inti dari film ini. (Kresensia Kinanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
