Bisnis.com, JAKARTA – Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja.
Disleksia merupakan gangguan saraf pada bagian otak yang dapat dijumpai pada anak-anak atau bahkan orang dewasa.
Penting untuk diketahui bahwa meskipun disleksia berdampak pada pembelajaran, namun disleksia tidak disebabkan oleh masalah dengan kecerdasan, pendengaran atau penglihatan. Terkadang disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak dikenali hingga dewasa.
Gejala Disleksia
Tanda-tanda disleksia bisa sulit dikenali dan dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada usia dan tingkat keparahan yang dialami penderita.
Adapun gejala disleksia bisa muncul di usia berapa pun, namun umumnya terlihat pada usia anak-anak. Berikut adalah beberapa gejala disleksia yang mungkin dialami pengidapnya:
- Kesulitan mengeja atau membaca
- Kesulitan membedakan huruf yang bentuknya mirip, seperti "d" dan "b" atau "p" dan "q."
- Memiliki kemampuan bicara yang sangat lambat atau membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara
- Kesulitan mengkoordinasikan gerak tubuh
- Sulit berkonsentrasi dan cenderung mudah sakit
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti dari disleksia tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor penyebab sebagian besar dari kasus disleksia, seperti:
- Genetika
Tak jarang disleksia berkaitan dengan faktor genetik. Kemungkinan seseorang mengidap disleksia lebih tinggi jika memiliki riwayat keluarga yang juga mengidap disleksia.
Seorang anak dengan salah satu orang tua yang menderita disleksia memiliki kemungkinan 30% hingga 50% untuk mewarisinya.
- Perbedaan dalam perkembangan dan fungsi otak
Penderita disleksia adalah seorang neurodivergen. Artinya, otak akan terbentuk atau bekerja secara berbeda dari yang diharapkan. Penelitian menunjukkan bahwa penderita disleksia memiliki perbedaan dalam struktur, fungsi, dan kimiawi otak.
- Gangguan pada perkembangan dan fungsi otak
Infeksi, paparan racun, dan peristiwa lain dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan kemungkinan terjadinya disleksia di kemudian hari.