Bisnis.com, JAKARTA - Polusi udara dan diabetes bertanggung jawab atas jutaan kematian. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat menyebabkan kanker paru, infeksi pernapasan, stroke, diabetes, dan bahkan penyakit jantung.
Dilansir dari Medical News Today, Rabu (6/9/2023), polusi udara adalah masalah global, tetapi kota-kota berpendapatan rendah yang paling terkena dampaknya.
Basis data kualitas udara yang diperbarui pada tahun 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen masyarakat yang tinggal di perkotaan menghirup udara yang tidak memenuhi pedoman WHO.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika kemampuan tubuh memproduksi hormon insulin berkurang, sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi. Diabetes bisa diobati, tetapi komplikasinya bisa berujung pada gagal ginjal, penyakit jantung, dan stroke.
Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2014 sebanyak 8,5 persen orang dewasa menderita diabetes dan pada tahun 2015, kondisi kesehatan ini mengakibatkan 1,6 juta kematian.
Diabetes dan Polusi Udara
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis bekerja sama dengan Sistem Perawatan Kesehatan Urusan Veteran St. Louis di Missouri menemukan hubungan yang kuat antara polusi udara dan diabetes.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran baru akan dampak buruk kualitas udara yang buruk. Studi ini dipublikasikan baru-baru ini di The Lancet Planetary Health.
Untuk penelitian ini, tim ilmuwan menganalisis dampak polusi terhadap sekelompok veteran Amerika Serikat yang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya.
Mereka mengikuti peserta ini selama rata-rata 8,5 tahun. Penelitian menggunakan berbagai model, yang diuji terhadap parameter lain, seperti konsentrasi natrium udara sekitar dan patah tulang ekstremitas bawah.
Para peneliti menggunakan variabel tambahan ini yang tidak terkait dengan diabetes atau polusi udara untuk menghilangkan kemungkinan mengukur hubungan yang salah.
Berdasarkan analisis tersebut, mereka memperkirakan bahwa secara global, polusi udara berkontribusi terhadap sekitar 3,2 juta kasus diabetes dan hilangnya 8,2 juta tahun hidup sehat pada tahun 2016.
Angka terakhir ini mewakili sekitar 14 persen dari seluruh tahun hidup sehat yang hilang karena penyakit diabetes karena semua penyebab.
“Penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara polusi udara dan diabetes secara global. Kami menemukan peningkatan risiko bahkan pada tingkat polusi udara yang rendah yang saat ini dianggap aman oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan WHO,” kata Dr. Ziyad Al-Aly.
Dia menegaskan hal ini penting karena banyak kelompok pelobi industri berpendapat bahwa peraturan yang berlaku saat ini terlalu ketat dan harus dilonggarkan. Bukti menunjukkan bahwa level saat ini masih belum cukup aman dan perlu diperketat.