Bisnis.com, SOLO - Penggalan wawancara Jessica Wongso dalam film dokumenter Ice Cold menuai kecurigaan publik.
Hal ini kemudian viral di platform X hingga akhirnya mendapat tanggapan dari pihak Kemenkumham. Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Rika Aprianti mengatakan bahwa wawancara tersebut tidak berizin.
Alasan lain tidak bolehnya dilakukan wawancara yakni karena bertepatan dengan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia pada saat itu.
Dalam film Ice Cold, terlihat wawancara bersama Jessica Wongso dipotong oleh seorang petugas lapas.
"Maaf, Jessica, saya minta maaf. Mungkin ini sudah terlalu dalam," kata seorang petugas terdengar dalam film tersebut.
Sebelumnya, Jessica mengatakan bahwa bukti yang diberikan di persidangan seharusnya bisa membuat dirinya tidak bersalah.
"Para hakim, semua yang kami bawa ke meja hijau, sama sekali mereka abaikan. Jika media tidak tertarik kepadaku pada saat itu, apakah akan berbeda?" kata Jessica dalam bahasa Inggris.
Ia pun sempat menyinggung soal media, uang, dan sosok dirinya yang tiba-tiba menjadi sorotan padahal dirinya bukanlah siapa-siapa.
"Mereka hanya mencoba untuk mencari tahu kehidupanku, mengarang cerita. Oh Jessica melakukan ini karena blablabla. Oh kenapa dia tidak mengaku saja? Buktinya cukup jelas. Bukti apa? Mereka tampak menikmati dan menghasilkan uang dari itu,"
Setelah terlibat dalam pembuatan film dokumenter ini, Jessica mengatakan bahwa ia juga mencurigai pemutaran CCTV yang dilakukan secara berulang-ulang.
"Rekamanku masuk kafe diputar berulang kali. Rekaman polisi masuk dan keluar kafe dikatakan telah dihapus secara permanen. Apakah kini giliranku untuk curiga?" tulis Jessica dalam buku hariannya, setelah wawancara dihentikan.
Dalam catatannya itu, ia mengaku dunianya sudah hancur. Bahkan ia takut bertemu dengan orang baru yang akan melabelinya sebagai pembunuh.
"Satu hal yang pasti, dunia telah runtuh menimpaku. Saat aku bertemu orang baru, aku selalu berpikir apakah mereka menganggap aku seorang pembunuh? Aku selalu bertanya-tanya apakah mereka percaya aku membunuh Mirna atau tidak,"