Bisnis.com, JAKARTA – Perubahan gaya hidup, pola makan yang sehat, dan mengonsumsi teh hitam bisa menyehatkan tubuh disertai dengan olahraga teratur adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena diabetes.
Namun tahukah kamu, minum teh khususnya teh hitam setiap hari dapat membantu mengurangi risiko diabetes?
Teh bermanfaat untuk kesehatan, termasuk kemampuannya melawan peradangan, meningkatkan kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan terhadap berbagai bentuk kanker serta minum teh hitam secara teratur dapat mengurangi risiko terkena diabetes.
Dilansir Medical Daily (5/10/2023) sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Hamburg, Jerman mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi teh hitam setiap hari mempunyai risiko 53% lebih rendah terkena pradiabetes dan 47% lebih rendah risiko diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak pernah minum teh.
Diabetes tipe-2 terjadi ketika sel-sel mengalami resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tidak merespons secara normal terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur gula darah.
Pradiabetes adalah suatu kondisi kesehatan dimana kadar gula darah tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk dianggap diabetes. Seseorang dianggap diabetes jika kadar gula darah puasanya 126 mg/dL atau lebih tinggi dalam dua tes terpisah, sedangkan mereka termasuk pradiabetes bila kadar gula puasanya antara 100 hingga 125 mg/dL.
Para peneliti mengaitkan efek perlindungan pada pengelolaan gula darah dengan peningkatan ekskresi glukosa dan peningkatan resistensi insulin yang disebabkan oleh kebiasaan minum teh. Namun, studi observasional tidak membuktikan bahwa minum teh setiap hari meningkatkan pengendalian gula darah, tetapi menunjukkan bahwa hal itu mungkin berkontribusi pada pengendalian gula yang lebih baik.
Temuan menunjukkan bahwa minum teh hitam setiap hari berpotensi mengurangi risiko dan perkembangan diabetes tipe 2 melalui pengendalian gula darah yang lebih baik. Teh meningkatkan resistensi insulin sehingga tubuh mampu mengontrol gula darah dengan lebih baik dan berkontribusi terhadap peningkatan ekskresi glukosa dalam urin sehingga gula darah menjadi lebih sedikit untuk dikontrol. (Maria Elfika Simplisia)
