Bisnis.com, JAKARTA — Hampir semua orang yang memiliki media sosial pernah mengalami depresi media sosial. Namun, kebanyakan tidak menyadari bahwa perasaan tersebut merupakan depresi media sosial.
Depresi media sosial merupakan suatu perasaan iri atau ingin memiliki barang atau sesuatu yang diunggah orang lain di akun sosial medianya.
Depresi media sosial terjadi ketika ada perasaan FOMO (Fear Of Missing Out) yang akhirnya membuat seseorang mengevaluasi dirinya sendiri.
Selain perasaan iri, stres media sosial juga terjadi ketika unggahan-unggahan berisikan tulisan atau kejadian yang sama dengan kondisi kehidupan yang dialami sehingga menyebabkan penontonnya semakin mengalami depresi.
Dilansir dari medicaldaily.com pada Selasa (24/10/2023), sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa gambar dan cerita kekerasan tentang perang dan konflik di media sosial bahkan dapat menyebabkan sebagian dari pengguna media sosial mengalami gejala PTSD.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan dapat memanipulasi otak dan membuat penggunanya lebih rentan terhadap pengendalian diri yang rendah, harga diri yang rendah, makan berlebihan, dan menghalangi untuk berpikir sendiri.
Simak cara mengatasi depresi karena media sosial:
1. Batasi Waktu yang Dihabiskan
Mulailah dengan mencatat waktu yang dihabiskan di media sosial setiap hari selama seminggu dan mencoba untuk membatasinya. Jika kamu menghabiskan dua jam setiap hari di media sosial maka cobalah untuk menguranginya menjadi satu jam dalam sehari.
Beberapa orang cenderung terjerumus ke dalam scroll media sosial yang tidak ada habisnya. Selain itu, kebiasaan menonton konten di situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tik Tok dan banyak lainnya bisa membuat kamu akan terus scroll selama berjam-jam.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu dapat membatasi penggunaan dengan memblokir komunikasi dan notifikasi dari aplikasi sosial seperti Tik Tok atau Instagram untuk mencegah gangguan atau kebanjiran informasi.
2. Ubah Penggunaan
Mengubah cara menggunakan media sosial adalah untuk mencegah kamu membandingkan diri dengan orang lain dan merasa iri.
Jika kamu membatasi media sosial hanya untuk melakukan percakapan nyata dengan teman, hal ini akan menambah hubungan kamu di kehidupan nyata, membantu merencanakan pertemuan, dan meningkatkan kesejahteraan. Saat mengunjungi suatu situs lagi, kamu harus mulai dengan bertanya pada diri sendiri apa tujuan kunjungan kamu.
3. Mulailah Mencari Informasi di Luar Media Sosial
Sangat mudah untuk mendapatkan semua berita dari media sosial, tapi ini juga berarti perhatian kamu bisa teralihkan dari upaya untuk terus mendapatkan informasi. Jika kamu tidak mulai memisahkan sumber berita dari media sosial kamu akan terus terpikat pada penjelajahan media sosial atau membaca berita palsu.
Sebaliknya, ketika kamu mengunjungi situs web surat kabar atau publikasi online favorit, atau menyalakan berita di TV. Kamu juga dapat memilih untuk membeli salinan cetak dari publikasi berita favorit untuk tetap mengetahui kejadian terkini.
Memulai kebiasaan ini akan sangat membantu kamu dalam mengatasi depresi media sosial. (Ernestina Jesica Toji)