vaksin hpv
Health

Kemenkes Tegaskan Vaksin HPV Tidak Bikin Mandul

Mutiara Nabila
Selasa, 14 November 2023 - 14:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Masih banyak beredar mitos terkait pemberian vaksin, termasuk vaksin untuk Human Papilloma Virus (HPV) yang menjadi salah satu penyebab kanker serviks. 

Padahal, berdasarkan data Globocan pada 2020, HPV menjadi 95 persen penyebab kanker serviks. Adapun, kasus baru kanker serviks pada 2020 mencapai 36.633 kasus, dengan kematian mencapai 21.003 orang. 

Indonesia sendiri juga menjadi negara dengan insiden kematian akibat kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara, dengan insiden atau kejadian kanker serviks mencapai 24,4/100.000 penduduk dan kematiannya 14,4/100.000 penduduk. 

Salah satu yang menjadi tantangan untuk mengentaskan masalah ini adalah edukasi kepada masyarakat terkait vaksin HPV. 

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, mengatakan bahwa saat ini masih begitu banyak mitos dan hoaks yang berkembang terkait dengan vaksin HPV, yang kemudian menghambat distribusi vaksin kepada yang membutuhkan. 

"Tantangan kami ternyata masyarakat masih banyak yang belum paham sehingga mereka tidak mau dan tidak terpanggil untuk memberikan anaknya imunisasi HPV. Kedua masih banyak berita negatif tentang pemberian imunisasi HPV. Oleh karena itu kita tidak boleh kalah, dan harus gencar menyebar berita positif terkait vaksin HPV agar tidak kalah dengan hoaks," jelasnya. 

Salah satu mitos yang beredar adalah bahwa vaksin HPV membuat wanita menjadi mandul. Dokter Prima menegaskan bahwa itu sama sekali tidak benar. 

"Tentang mandul itu hoaks. Logika saja, masa iya pemerintah mau kasih vaksin, kasih obat yang bisa merugikan masyarakatnya. Nanti kalau bikin mandul, siapa yang akan meneruskan generasi berikutnya? Makanya masyarakat agar lebih kritis dalam menilai hoaks seperti ini, jangan malah ikut menyebarkan," tuturnya. 

Dia juga menegaskan bahwa banyak orang yang sudah mendapatkan vaksin dan tetap bisa memiliki anak. Sehingga tidak ada hubungannya vaksinasi dengan membuat mandul. Terlebih karena vaksin disuntikkan melalui lengan. 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga terus berupaya mengembangkan materi-materi edukasi agar bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat, dari budaya mana pun. 

Selain itu, Kemenkes juga memiliki program vaksinasi HPV untuk anak 9-14 tahun secara gratis, sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun bisa mendapatkan vaksin HPV. 

Lantaran tidak bergejala jika baru tertular HPV, virus ini bisa dibilang cukup berbahaya, karena umumnya kasus sudah terlambat ditangani dan menjadi sulit disembuhkan. 

Oleh karena itu, ada beberapa langkah pencegahan juga yang bisa dilakukan bagi yang sudah berusia di atas 35 tahun dan sudah menikah dan melahirkan. 

Pertama dengan melakukan vaksinasi, bagi yang berusia di bawah 15 tahun cukup mendapatkan 2 dosis. Sedangkan, untuk yang berusia di atas itu dan sudah menikah bisa mendapatkan vaksin sebanyak 3 dosis. 

Selain itu, jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan dini atau skrining, jalankan perilaku hidup bersih dan sehat, serta berperilaku seks dengan aman dan sehat.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro