Suasana gerai kopi Starbucks di San Francisco, California, AS, Kamis (22/7/2021) Bloomberg/David Paul Morris
Kuliner

Starbucks Kehilangan Rp170 Triliun, Akibat Boikot dan Aksi Dukungan Palestina

Redaksi
Minggu, 10 Desember 2023 - 16:17
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Starbucks Corporation yang berbasis di Seattle, telah kehilangan lebih dari US$11 miliar (Rp 171.3 triliun) di tengah-tengah aksi boikot internasional terhadap perusahaan yang mendukung Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Sejak 16 November 2023, saham Starbucks terus merosot hingga 8,96 persen dan merupakan kerugian terendah sejak tahun 1992.

Saham Starbucks turun secara beruntun dalam 12 sesi pasar saham. Saat ini, per lembarnya diperkirakan berada di angka US$95 (Rp1,4 juta), dari sebelumnya yang berada di kisaran US$115 (Rp1,7 juta). 

Salah satu faktor penyumbang terbesar kerugian Starbucks adalah rentetan aksi boikot yang dikomandoi serikat pekerja mereka, Starbucks Workers United.

Serikat pekerja ini terdiri dari para barista, yang mengungkapkan dukungan terhadap Palestina yang digempur Israel sejak awal Oktober 2023.

Seruan untuk memboikot Starbucks telah lama diserukan sebelum aksi boikot ini, karena mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, merupakan pendukung vokal terhadap penjajahan Israel.

Dampak finansial yang dialami Starbucks melonjak drastis karena waralaba-waralabanya di Mesir telah melakukan pemangkasan jumlah tenaga kerja akibat dampak boikot tersebut.

Selain boikot, anjloknya saham Starbucks turut dipicu kegagalan produk mereka, Red Cup Day, dipasaran. Produk ini merupakan promo bagi para pelanggan dengan memberikan gelas daur ulang berwarna merah sebagai penanda musim libur telah tiba.

Red Cup Day, yang biasanya meriah tahun ini diredupkan oleh aksi mogok kerja para karyawan, yang mengganggu layanan di lebih dari 200 lokasi di Amerika Serikat.

Pada 2022, Red Cup Day mendatangkan kenaikan penjualan sebesar 81 persen. Sementara tahun ini hanya mencapai 31,7 persen. (Kresensia Kinanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro