Bisnis.com, JAKARTA - Peradangan atau inflamasi merupakan respons alami tubuh saat mengalami cedera akut atau penyakit bakteri.
Sistem kekebalan tubuh Anda akan mengirimkan sel-sel inflamasi ke daerah yang terkena sebagai cara untuk memulai penyembuhan.
Namun, jika tubuh Anda mulai secara konsisten mengirimkan sinyal-sinyal ini ketika Anda tidak mengalami cedera atau infeksi, itu mungkin merupakan tanda dari apa yang dikenal sebagai peradangan kronis.
Peradangan kronis dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, secara langsung terkait dengan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan peradangan kronis, seperti stres, merokok, penyakit yang ada, konsumsi alkohol yang berat, dan pola makan yang buruk.
Oleh karena itu, ada beberapa kebiasaan makan yang harus dihindari karena dapat menyebabkan peradangan. Dilansir dari Eat This, Not That sebagai berikut.
1. Konsumsi gula tambahan
Menurut Manaker, makan banyak makanan yang mengandung gula dapat menyebabkan peningkatan peradangan.
Sebuah laporan yang diterbitkan di Frontiers in Immunology juga menekankan bahwa diet tinggi gula olahan dapat berkontribusi pada penyakit radang seperti rheumatoid arthritis, penyakit radang usus, psoriasis, dan multiple sclerosis.
2. Kurang sayur dan buah
Jika Anda mengalami peradangan berlebih, itu menjadi peringatan bahwa Anda perlu memasukkan lebih banyak buah dan sayuran ke dalam makanan Anda.
Sayur dan buah merupakan sumber serar, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kurang sayur dan buah dapat menurunkan daya tahan tubuh. Studi juga menunjukkan orang yang lebih sedikit makan sayur dan buah lebih berisiko terkena penyakit jantung dan kanker.
3. Kurang makan makanan laut
Makanan laut, terutama ikan berlemak seperti salmon, mackerel, sarden, dan trout, sangat bermanfaat dalam diet anti-inflamasi. Jenis ikan ini kaya akan asam lemak omega-3, khususnya EPA dan DHA, yang telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa makan ikan atau makanan laut yang digoreng mungkin memiliki efek sebaliknya, dan memperburuk peradangan, jadi lebih baik dipanggang.
4. Makan terlalu banyak makanan cepat saji
Makanan cepat saji biasanya digoreng dan diproses, itulah sebabnya Manaker menyarankan untuk membatasi konsumsi Anda ketika Anda fokus untuk menurunkan peradangan.
“Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell menunjukkan bahwa diet berat dalam pilihan jenis makanan cepat saji memicu respons inflamasi dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh Anda," kata Manaker.
5. Mengonsumsi lebih banyak daging olahan daripada daging segar
Daging yang diproses seperti bacon, sosis, dan daging kemasan mengandung produk akhir glikasi canggih (AGE), komponen yang dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.
Oleh karena itu, batasi konsumsi daging olahan untuk menghindari peningkatan peradangan atau Anda dapat menghindari produk daging sepenuhnya dan memilih ikan atau protein vegetarian seperti tahu atau tempe.
6. Menggunakan banyak pemanis buatan
Alternatif gula seperti pemanis buatan juga telah dikaitkan dengan respons inflamasi. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Nature, hasil menunjukkan bahwa mengkonsumsi pemanis buatan dapat mengubah komposisi bakteri yang ditemukan di usus, jumlah 'bakteri baik' yang membantu melepaskan senyawa anti-inflamasi dapat berkurang.
7. Memasak dengan margarin
Jika Anda masih memasak dengan margarin, Anda mungkin bisa menjadikan bahan pertimbangan. Banyak jenis margarin mengandung lemak trans, yang diketahui menyebabkan peradangan sistemik.
Sebuah studi dari The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa lemak trans memiliki hubungan yang kuat dengan peradangan pada wanita premenopause dan postmenopause. Studi ini menemukan bahwa meskipun ada peningkatan faktor risiko untuk wanita dengan BMI lebih tinggi, efek inflamasi lemak trans masih berlaku untuk semua tingkat BMI.
8. Makan roti putih
Makan karbohidrat yang diproses dengan sangat teratur seperti roti putih juga dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang tidak diinginkan.
Menurut sebuah penelitian yang ditemukan di Mediator of Inflammation, karbohidrat olahan dan gula rafinasi dapat meningkatkan risiko peradangan sistemik.
9. Makan larut malam
Jika Anda makan malam atau mengemil sebelum tidur, Anda mungkin mengalami peningkatan peradangan.
Sebuah studi yang diterbitkan di PLOS One menemukan hubungan antara makan lebih banyak di malam hari dan peningkatan tingkat peradangan. Ditemukan bahwa tingkat CRP meningkat seiring dengan jumlah kalori yang dikonsumsi setelah jam 5 sore.
10. Makan terlalu banyak daging merah
Mengonsumsi AGEs terlalu banyak dikaitkan dengan penyebab peradangan pada tubuh dan salah satu kelompok makanan dengan kadar AGEs tertinggi adalah daging merah.
Tingkat AGEs suatu makanan juga dipengaruhi secara langsung oleh metode memasak , seperti memanggang, memanggang, dan menggoreng dikaitkan dengan peningkatan tingkat AGEs. Memasak daging, terutama daging merah, dengan cara ini dapat menimbulkan efek peradangan. (Lala Wahyuningsih)