Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang akhir tahun, masyarakat Indonesia pasti banyak yang sudah merencanakan liburan ke negara tetangga, Singapura.
Namun, perlu diingat, Negeri Singa itu kini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Negara ini telah mencatat ribuan kasus baru yang membuat dunia tercengang.
Mengutip Times Travel, Pemerintah Singapura telah mengeluarkan pedoman baru bagi wisatawan dan warga negaranya setelah mencatat 56.000 lebih kasus Covid-19 di negara tersebut.
Kementerian Kesehatan di Singapura telah mengambil langkah tersebut setelah meningkatnya infeksi.
Berdasarkan data terkini, terdapat sekitar 56.043 kasus Covid-19 yang dilaporkan selama pekan 3 Desember hingga 9 Desember 2023. Angka ini meningkat secara signifikan dari 32.035 kasus yang dilaporkan pada minggu sebelumnya.
Faktanya, rata-rata rawat inap harian akibat COVID-19 meningkat dari 225 menjadi 350 dibandingkan pekan sebelumnya, sementara rata-rata kasus harian di Unit Perawatan Intensif (ICU) meningkat dari empat menjadi sembilan.
Pemerintah Singapura telah menyoroti bahwa subvarian BA.2.86, yang dikenal sebagai JN.1, berada di balik sebagian besar kasus Covid-19 yang beredar saat ini.
Namun, pihak berwenang setempat juga mengatakan bahwa tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa BA.2.86 atau JN.1 secara inheren lebih mudah menular.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, telah meyakinkan warganya bahwa menerapkan kembali langkah-langkah keselamatan terkait Covid-19 sama sekali tidak ada dalam pikiran mereka saat ini.
“Kembali ke kondisi ini akan menjadi hal terakhir yang ada dalam pikiran kita dan hal terakhir yang ada dalam pikiran masyarakat Singapura. Namun mengingat jenis beban perawatan kesehatan yang kita pikul, saya pikir kita dapat menanggungnya dengan cukup lancar," katanya, melansir Times Travel, Kamis (21/12/2023).
Kementerian Kesehatan Singapura telah bermitra dengan rumah sakit umum untuk mengembangkan rencana keselamatan sebagai respons terhadap situasi saat ini.
Rencana ini mencakup berbagai langkah, seperti memastikan ketersediaan tenaga kerja yang memadai dan menunda prosedur elektif yang tidak mendesak. Tujuannya untuk menciptakan tambahan kapasitas tempat tidur, khusus untuk kasus-kasus mendesak.
Kementerian Kesehatan setempat juga akan meresmikan Fasilitas Perawatan Covid-19 (CTF) baru di Singapore EXPO Hall 10, yang didedikasikan untuk memberikan perawatan bagi lebih dari 80 pasien Covid-19 stabil yang tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Bagi masyarakat yang mengalami gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sangat disarankan untuk tetap berada di rumah. Dalam interaksi yang tidak dapat dihindari, penggunaan masker diwajibkan. Selain itu, membatasi aktivitas sosial, dan menghindari tempat keramaian juga menjadi tindakan pencegahan yang disarankan.
Selain itu, bagi wisatawan juga diminta untuk mengambil tindakan pencegahan, termasuk mengenakan masker di bandara, mendapatkan asuransi perjalanan, dan menghindari ruang yang berventilasi buruk dan ramai.
Untuk mengoptimalkan sumber daya rumah sakit, masyarakat juga didorong untuk mencari pengobatan di Unit Gawat Darurat khusus untuk keadaan darurat yang serius atau mengancam jiwa.