Bisnis.com, JAKARTA - Susu nabati belakangan semakin tenar, karena selain lebih ramah bagi penderita intoleransi laktosa, juga lebih ramah bagi yang menjalankan diet vegan.
Sebagai pengganti susu sapi, susu nabati seperti dari kacang kedelai, almond, mete, atau dari gandum atau oat juga sering disebut-sebut lebih sehat.
Bahkan saat ini beberapa jenis susu nabati seperti susu almond dan oat jadi menu tetap pengganti susu sapi untuk menjadi campuran minuman kopi seperti untuk cappucino atau cafe latte di kafe-kafe besar.
Namun, benarkah susu nabati seperti susu oat lebih sehat dibandingkan dengan susu sapi?
Mengutip Vogue, jika Anda menyukai oat milk latte, berhati-hatilah karena susu oat ini mungkin tidak memberikan manfaat apa pun bagi kesehatan Anda.
Lebih tepatnya, justru akan membuat kadar gula darah jadi melonjak dan menimbulkan masalah kesehatan baru.
Selama bertahun-tahun, ahli gizi dan dokter berpendapat bahwa penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula darahnya, namun semakin jelas bahwa fluktuasi dapat berdampak pada kesehatan dan suasana hati setiap orang.
Tingkat gula darah yang tidak seimbang (juga disebut hipoglikemia) dapat menyebabkan nafsu makan, kekurangan energi dan kelelahan, jerawat, kurang tidur, dan brain fog atau kesulitan untuk fokus.
Kandungan gula bisa ditemukan di semua jenis susu, termasuk susu sapi, yang bervariasi tergantung sumber dan proses pembuatannya.
Menurut Departemen Pertanian AS, susu oat tanpa pemanis mengandung 7,01 gram gula per cangkir. Sementara itu, jenis susu lainnya seperti susu sapi full cream mengandung 11 gram gula per cangkir, susu sapi rendah lemak mengandung 12 gram gula pasir per cangkir.
Di sisi lain, susu nabati lain seperti susu almond tanpa pemanis mengandung hanya 2 gram gula per cangkir, dan susu kelapa atau santan mengandung 6 gram gula pasir per cangkir.
Meski kandungan gulanya tak sebanyak susu sapi, Ahli biokimia Perancis, Jessie Inchauspé menjelaskan bagaimana susu oat bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Saat ingin mengetahui apakah suatu makanan akan meningkatkan glukosa dalam tubuh, tidak hanya bisa dilihat dari kandungan gulanya, tapi juga kandungan pati, yang juga akan berubah menjadi glukosa saat dicerna.
Oleh karena itu, kandungan lemak dan protein juga penting untuk dipertimbangkan karena dapat mengurangi lonjakan kadar gula dalam tubuh.
"Jadi dalam memilih susu yang paling sehat, bukan hanya melihat kandungan gulanya saja, tapi komposisinya secara keseluruhan. Mirip dengan jus buah, sebagian besar serat tumbuhan disaring dari susu oat saat diproduksi, sehingga mengandung sedikit atau tidak ada serat, sementara semua gula alami tetap ada," jelasnya.
Menurut Inchauspé, susu sapi dan susu kacang adalah alternatif yang jauh lebih baik daripada menggunakan susu oat.
“Susu dari sapi pada dasarnya terdiri dari protein dan lemak. Sedangkan susu yang terbuat dari kacang-kacangan memiliki kandungan pati yang sangat rendah, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih baik dengan kandungan glukosa yang seimbang," ujarnya.
Namun jika Anda benar-benar tidak sanggup melepaskan oat milk latte, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kadar glukosa Anda tetap terkendali.
Pertama, untuk memulai hari dengan sarapan terlebih dulu sebelum mengonsumsi kopi dengan susu oat, atau jalan-jalan setelah minum susu oat.