Tips memakai parfum/harveyprince.com
Entertainment

Rekomendasi Cara Pakai Parfum Biar Tahan Lama

Mutiara Nabila
Jumat, 12 Januari 2024 - 10:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Semua orang pasti pernah merasakan senang dengan wangi suatu parfum, mencoba menyemprotkannya ke badan dan berpikir akan dapat pujian karena wanginya, tapi wanginya malah cepat hilang. 

Padahal, tidak jarang parfum yang digunakan bukan parfum murah, sehingga membuat Anda kecewa sudah membelinya. 

Lantas, saat membeli parfum, bagaimana cara mengetahui apakah parfum tersebut akan bertahan sepanjang hari atau tidak?

Mengutip Marie Claire, pendiri merek wewangian Olfactory NYC J.J.  Vittoria juga mengakuinya, bahwa memang tidak ada ilmu pasti apa pun terkait hal itu. Karena sertiap parfum dan bahannya bisa bereaksi berbeda di kulit setiap orang. 

Lalu, bagaimana agar parfum tetap awet? 

1. Perhatikan komposisi

Vittoria mengatakan, salah satu hal yang dapat dikendalikan pengguna parfum adalah konsentrasi wewangian. Parfum terbagi dalam beberapa jenis, seperti eau de parfum dan eau de toilette yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. 

Biasanya, eau de toilette memiliki konsentrasi wewangian sekitar 5 persen atau 10 persen, dan sisanya adalah campuran alkohol dan air. Sementara, eau de parfum biasanya lebih tinggi konsentrasinya sekitar 15 persen atau lebih tinggi dari itu. 

Ada pula yang disebut dengan parfum ekstrait, yang konsentrasinya mencapai 20 persen hingga 30 persen.

Mengapa ada pilihan-pilihan tersebut? Vittoria menjelaskan karena eau de toilette bisa dibuat menjadi lebih murah, tapi membuat parum yang digunakan mudah menguap dari kulit dan jadi tidak tahan lama. 

Sementara formula pada pilihan eau de parfume, minyak esensial, dan parfum ekstrait memiliki konsetrasi wewangian lebih tinggi tapi dapat menimbulkan risiko reaksi alergi pada mereka yang memiliki kulit sensitif, sehingga formula yang lebih encer mungkin lebih disukai.

2. Bahan-bahan yang digunakan

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa beberapa aroma bertahan lebih lama dibandingkan yang lain? Menurut Vittoria, ada beberapa bahan yang memang cenderung lebih tahan lama wanginya dibandingkan dengan yang lainnya. 

Misalnya wewangian bumbu cenderung bertahan lebih lama dibandingkan wangi yang lebih ringan.

“Jika yang Anda cari adalah yang akan bertahan paling lama, ada bahan-bahan tertentu yang cenderung bertahan lebih lama, dan cenderung berupa base note seperti kayu, musk, dan dupa,” katanya.  

Sementara itu, base note seperti jeruk cenderung lebih kuat di awal, namun cenderung menghilang seiring berjalannya waktu.

Namun, dia memperingatkan agar tidak berpikir bahwa wewangian Anda telah memudar hanya karena Anda tidak dapat menciumnya lagi, karena orang lain mungkin masih bisa mencium wanginya. 

3. Tempat menyemprotkannya

Perdebatan tentang di mana harus menyemprotkan parfum—di badan, di leher, di belakang lutut, dan sebagainya telah lama berkecamuk di kalangan pecinta wewangian. Demi menyelesaikan masalah ini, Vittoria mengatakan bahwa parfum umumnya bertahan paling lama jika disemprot di pakaian atau rambut.

Karen, menurutnya kulit akan mengeluarkan minyak, dan ketika hal itu terjadi aromanya parfum yang disemprotkan juga akan hilang. 

Orang-orang menyemprotkannya ke pergelangan tangan atau leher mereka karena di sanalah tempat Anda berada.  titik nadinya, dan titik nadi sedikit lebih panas dibandingkan bagian tubuh lainnya. Panas dari tubuh memberikan kinerja lebih karena membuat wewangian lebih banyak menguap, dan itulah yang memberikan wewangian lebih tercium. Jadi, bisa dibilang, menyemprotkan wewangian pada titik nadi mungkin bukan membuatnya bertahan lebih lama, tapi lebih ke membuatnya lebih tercium

4. Berapa banyak parfum yang digunakan

Vittoria melarang penggunanya menyemprotkan banyak parfum di pagi hari, dengan harapan dapat bertahan lebih lama. Sebaliknya, dia menyarankan untuk menyemprotkan kembali beberapa jam sekali jika diperlukan.

"Dengan eau de parfum berkekuatan tinggi, Anda tidak perlu mengaplikasikannya lebih dari sekali setiap empat hingga enam jam," jelasnya. 

5. Perbedaan masing-masing tubuh

Terakhir, penting untuk diingat bahwa, seperti halnya kecantikan, wewangian sangatlah bersifat pribadi dan bervariasi dari tubuh ke tubuh, usia ke usia, dan bahkan musim ke musim.

“Ini bukan hanya terjadi dari orang ke orang, tetapi juga dari dalam diri seseorang,” ujar Vittoria.  

Jadi di musim panas, tubuh akan melakukan hal yang berbeda dan kelenjar keringat akan berperilaku berbeda. Jika Anda adalah seseorang yang terus-menerus berkeringat, hal itu mungkin memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan wewangian atau bertahan di kulit. 

Hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal. Misalnya, bagi wanita hamil, wewangian akan memberikan efek yang sangat berbeda dan baunya juga akan berbeda.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro