Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan agar tidak mengonsumsi garam berlebihan.
Alasannya, karena garam bisa memberikan dampak buruk dari konsumsi garam terhadap kesehatan manusia.
WHO sebelumnya mengatakan dalam sebuah laporan bahwa dampak kesehatan utama yang terkait dengan diet tinggi natrium adalah peningkatan tekanan darah, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker lambung, obesitas, osteoporosis, penyakit Meniere. penyakit, dan penyakit ginjal.
“Diperkirakan 1,89 juta kematian setiap tahunnya disebabkan oleh konsumsi terlalu banyak natrium,” kata WHO dilansir dari Timesofindia.
Natrium, salah satu komponen garam meja, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan transmisi impuls saraf dalam tubuh.
Namun, asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Mekanisme utamanya melibatkan retensi air. Kadar natrium yang tinggi mendorong tubuh menahan air untuk menyeimbangkan konsentrasi natrium dalam aliran darah.
Peningkatan volume darah yang bersirkulasi melalui pembuluh darah memberikan tekanan ekstra pada dinding arteri, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Selain itu, air yang tertahan dapat menyebabkan perluasan dinding pembuluh darah, menjadikannya kurang elastis dan lebih tahan, sehingga selanjutnya meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, kadar natrium yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi sistem renin-angiotensin-aldosteron, yaitu sistem hormonal yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan.
Tekanan darah yang terus meningkat dapat merusak arteri, meningkatkan risiko aterosklerosis, dimana timbunan lemak menumpuk dan membatasi aliran darah. Hal ini pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Rekomendasi konsumsi garam per hari dari WHO
Untuk orang dewasa, WHO merekomendasikan asupan natrium kurang dari 2000 mg/hari (setara dengan kurang dari 5 g/hari garam (kurang dari satu sendok teh). Untuk anak-anak berusia 2–15 tahun, WHO merekomendasikan penyesuaian dosis dewasa berdasarkan kebutuhan energi mereka. .Anjuran untuk anak ini tidak mencakup masa pemberian ASI eksklusif (0–6 bulan) atau pemberian makanan pendamping ASI dengan pemberian ASI lanjutan (6–24 bulan).5 gram garam mengandung 2000 mg natrium.
Untuk mengurangi asupan natrium, kurangi konsumsi garam karena mengandung natrium klorida dan makanan olahan yang mengandung natrium glutamat. WHO merekomendasikan hal-hal berikut: kebanyakan mengonsumsi makanan segar dan sedikit makanan olahan; pilih produk rendah sodium (kurang dari 120mg/100g sodium); masak dengan sedikit atau tanpa tambahan natrium/garam; menggunakan bumbu dan rempah untuk membumbui makanan, bukan garam; membatasi penggunaan saus komersial, dressing, dan produk instan; batasi konsumsi makanan olahan dan singkirkan tempat/wadah garam dari meja.