Ilustrasi batu ginjal/harvarduniversity
Health

Fakta-fakta Transplantasi Ginjal, Siapa yang Bisa Menerima dan Mendonorkan?

Mutiara Nabila
Rabu, 24 Januari 2024 - 13:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan viral calon legislatif (Caleg) yang jual ginjal untuk bisa mendanai kampanye. Padahal transplantasi, menyerahkan dan menerima ginjal tidak bisa dilakukan begitu saja. 

RS Fatmawati pun mengumumkan baru saja sukses melakukan operasi transplantasi ginjal untuk anak muda usia 2 tahun.

Mengutip Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) transplantasi ginjal merupakan tindakan pemindahan ginjal yang sehat dari seseorang ke dalam tubuh seseorang yang fungsi ginjalnya mengalami penurunan atau sudah tidak berfungsi sama sekali.

Peran utama ginjal adalah untuk menyaring produk limbah dari darah dan mengubahnya menjadi urin. Jika ginjal kehilangan kemampuan ini, produk limbah dapat menumpuk, yang berpotensi mengancam nyawa.

Hilangnya fungsi ginjal, yang dikenal sebagai penyakit ginjal kronis stadium akhir atau gagal ginjal, adalah alasan paling umum untuk melakukan transplantasi ginjal. Adapun, pilihan pengobatan lain untuk penyakit ginjal kronis stadium akhir termasuk dialisis atau cuci darah.

Siapa yang dapat melakukan transplantasi ginjal?

Kebanyakan orang yang memerlukan transplantasi ginjal dapat melakukannya, berapa pun usianya, selama mereka cukup sehat untuk menahan efek operasi, proses transplantasi memiliki peluang keberhasilan yang relatif baik, dan orang tersebut dapat mematuhi rekomendasi perawatan yang diperlukan setelah transplantasi seperti mengonsumsi obat imunosupresan dan menghadiri janji tindak lanjut secara rutin. 

Namun, ada beberapa alasan yang membuat prosedur transplantasi ginjal mungkin tidak aman dan efektif yakni karena ada infeksi yang sedang berlangsung, sehinga perlu diobati terlebih dahulu. 

Ada pula penyakit bawaan lainnya seperti penyakit jantung yang parah, kanker yang telah menyebar ke beberapa tempat di tubuh, atau AIDS yang membuat prosedur ini harus ditunda atau dibatalkan. 

Para calon penerima atau penyumbang ginjal mungkin juga perlu menjalani pemeriksaan dengan psikolog atau psikiater untuk memastikan transplantasi adalah pilihan yang tepat.

Donasi ginjal

Tidak seperti banyak jenis donasi organ lainnya, donor ginjal dapat dilakukan saat masih hidup karena manusia umumnya hanya memerlukan 1 ginjal untuk bertahan hidup. 

Orang yang ingin dianggap sebagai donor ginjal akan diuji secara cermat untuk memastikan bahwa mereka adalah donor yang cocok dan layak untuk operasi pengangkatan ginjal.

Idealnya, donasi yang masih hidup akan datang dari kerabat dekat karena mereka cenderung memiliki tipe jaringan dan golongan darah yang sama dengan penerima, sehingga mengurangi risiko tubuh menolak ginjal.

Donasi ginjal juga dapat dilakukan dari orang yang baru saja meninggal. Namun, jenis donasi ginjal ini memiliki peluang keberhasilan jangka panjang yang sedikit lebih rendah.

Orang yang membutuhkan transplantasi ginjal, namun tidak memiliki donor hidup yang sesuai, harus menunggu sampai donor ginjal meninggal yang sesuai tersedia.

Donor ginjal terutama diperlukan bagi orang-orang yang berasal dari etnis non-kulit putih, karena tingkat penyakit ginjal sangat tinggi pada orang-orang yang berasal dari etnis Asia Selatan, Afrika, dan Karibia. Namun, jumlah donatur dari komunitas-komunitas ini tidak banyak.

Prosedur transplantasi ginjal

Jika menerima ginjal dari donor yang masih hidup, prosedurnya akan menjadi operasi yang direncanakan dengan cermat.

Jika sedang menunggu donor ginjal yang sudah meninggal, pusat transplantasi akan menghubungi penerima donor saat ginjal yang sesuai telah tersedia. Ini bisa terjadi kapan saja. Staf di pusat transplantasi juga akan memastikan bahwa penerima donor tidak memiliki masalah kesehatan baru dan akan melakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan transplantasi dapat dilanjutkan.

Penerima donor kemudian akan menjalani operasi untuk memasukkan ginjal baru dan menghubungkannya ke pembuluh darah dan kandung kemih. Ginjal baru akan ditempatkan di bagian bawah perut, dan ginjal lama biasanya akan tetap ditinggalkan di tempatnya.

Transplantasi ginjal adalah prosedur bedah besar dengan potensi risiko yang juga besar. Dalam jangka pendek, risiko ini mencakup pembekuan darah dan infeksi. Adapun, masalah jangka panjang, termasuk diabetes dan peningkatan risiko infeksi, biasanya berkaitan dengan obat yang perlu diminum untuk mengurangi kemungkinan tubuh menolak ginjal.

Karena risiko masalah lebih lanjut, orang yang pernah menjalani transplantasi ginjal memerlukan pemeriksaan rutin seumur hidupnya.

Berapa lama ginjal hasil transplantasi bisa bertahan?

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi berapa lama ginjal yang ditransplantasikan dapat bertahan.

Hal ini mencakup apakah ginjal tersebut berasal dari donor yang masih hidup atau tidak, seberapa cocok ginjal tersebut dalam hal golongan darah dan tipe jaringan, serta usia dan kesehatan keseluruhan dari orang yang menerima donasi.

Jika transplantasi ginjal gagal dilakukan, penerima donor biasanya dapat dimasukkan kembali dalam daftar tunggu untuk transplantasi berikutnya. Penderita gagal ginjal tersebut juga akan memerlukan prosedur dialisis atau cuci darah untuk sementara waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro