Bisnis.com, JAKARTA – Dengan segudang manfaat kebaikan madu bagi tubuh manusia ternyata masih ada polemik seputar keaslian madu.
Selama ini, khasiat madu, sebagai bahan alami yang telah dikenal sejak zaman dahulu, memiliki beragam kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Kandungan vitamin, mineral, antioksidan,
dan enzim dalam madu dapat memberikan manfaat luar biasa bagi tubuh manusia. Selain itu, madu juga memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menyediakan sumber energi alami.
Madu juga dapat dinikmati oleh hampir seluruh golongan usia.
Berdasarkan keterangan resmi produsen madu Herpil Selasa (30/1/2024) Beberapa mitos yang beredar membingungkan masyarakat.
Guna mengatasi hal ini, Herpil membagikan informasi penting, untuk menjawab beberapa mitos yang sering ditemukan oleh masyarakat dalam memilih madu.
Berikut mitos dan fakta seputar madu
● #Mitos1: Madu yang asli tidak akan dikerubungi semut
Hal ini sering dianggap sebagai indikator yang salah dalam menentukan keaslian madu. Sebenarnya, madu mengandung Glukosa dan Fruktosa yang sangat diminati oleh semut. Meskipun tidak semua jenis madu menjadi daya tarik bagi semut.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan kandungan madu yang bergantung pada sumber nektar
yang ditemukan oleh lebah penghasil madu.
Baca Juga Khasiat Madu untuk Redakan Asam Lambung |
---|
● #Mitos2: Madu yang asli tidak akan membeku saat ditempatkan di dalam kulkas
Meskipun tidak memiliki tekstur cair seperti air, madu tetap mengandung kadar air, sehingga dapat mengalami proses kristalisasi atau penebalan saat ditempatkan di dalam kulkas. Seringkali, masyarakat keliru menganggap kristalisasi madu sebagai indikasi madu palsu. Namun, ini sebenarnya merupakan reaksi alami madu saat disimpan di dalam kulkas dan bergantung pada tingkat kandungan Fruktosa di dalamnya.
● #Mitos3: Madu yang asli memiliki warna yang pekat dan tidak mengalami perubahan warna.
Meskipun warna madu tidak menentukan keasliannya, warna tersebut lebih berkaitan dengan sumber nektar yang digunakan oleh lebah penghasil madu. Sebagai contoh, madu yang dihasilkan dari nectar pohon mahoni dapat memiliki warna yang berbeda dengan madu yang berasal dari pohon randu.
Perbedaan warna ini sebenarnya mencerminkan variasi sumber nektar dan bukan sebagai penentu keaslian madu.
Nah, dengan informasi ini, diharapkan semua keraguan dapat terjawab dan pemahaman masyarakat terhadap keaslian madu pun meningkat, sehingga memberikan keyakinan kepada konsumen dalam memilih produk madu berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar gizi nasional.