Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah penelitian menemukan 32 bakteri berbeda dan 28 jamur berbeda bisa hidup di bawah kuku Anda.
Studi yang dilakukan pada tahun 2021 dan diterbitkan dalam Journal of American Podiatric Medical Association mendeteksi 32 spesies bakteri dan 28 spesies jamur. Dari temuan itu, 50% hanya merupakan bakteri, 6,3% hanya bersifat jamur, dan 43,7% merupakan komunitas campuran bakteri dan jamur.
Penelitian yang dilakukan pada kuku kaki banyak dikutip dalam berbagai laporan karena temuannya yang mengejutkan dan hal ini menarik perhatian pada kebersihan kuku jari tangan serta memahami apa yang mungkin tumbuh subur di bawah kuku indah tersebut.
Menjaga kesehatan kuku melibatkan kombinasi kebersihan yang baik, pola makan seimbang, dan praktik perawatan kuku yang tepat.
Nutrisi memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan kuku. Pastikan makanan Anda mencakup nutrisi penting seperti biotin, vitamin A, C, D, dan E, serta mineral seperti zat besi dan seng. Nutrisi ini mendukung kesehatan kuku secara keseluruhan dan dapat ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan kacang-kacangan.
Jika Anda kesulitan mendapatkan cukup nutrisi penting dari makanan, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen setelah berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Suplemen biotin, khususnya, diketahui mendukung kesehatan kuku, namun penting untuk memastikan Anda tidak melebihi dosis harian nutrisi apa pun yang disarankan.
Hidrasi yang tepat sangat penting untuk kesehatan kuku. Minum air dalam jumlah yang cukup membantu menjaga kelembapan kuku, mencegahnya menjadi rapuh dan rentan patah. Usahakan untuk minum setidaknya delapan gelas air per hari untuk menjaga kuku dan kulit Anda tetap terhidrasi dengan baik.
Rawat kuku Anda dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan. Gunakan gunting kuku yang lembut untuk memotongnya secara lurus, lalu bulatkan ujungnya dengan lengkungan yang lembut. Hindari memotong terlalu dekat dengan kulit atau memotong kutikula secara berlebihan karena dapat menyebabkan infeksi.
Kikir kuku Anda ke satu arah untuk mencegah pecah dan melemah. Sering terkena air, terutama perendaman dalam waktu lama, dapat melemahkan kuku.
Keringkan tangan Anda secara menyeluruh setelah mencuci, dan pertimbangkan untuk mengenakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan rumah tangga atau menggunakan bahan kimia pembersih yang keras. Menjaga kuku tetap bersih membantu mencegah infeksi bakteri atau jamur.
Jaga agar tetap lembab untuk mencegah kekeringan. Hal ini meningkatkan fleksibilitas, mengurangi risiko pecah dan retak. Gunakan pelembab yang mengandung bahan seperti shea butter, vitamin E, atau minyak jojoba untuk menutrisi kuku dan kulit di sekitarnya.
Batasi kunjungan ke salon
Seringnya terpapar bahan kimia keras dan kikir berlebihan dapat melemahkan kuku. Batasi jumlah kunjungan ke salon kuku dan pilih salon yang mengutamakan kebersihan dan menggunakan produk berkualitas tinggi. Jika Anda senang menggunakan cat kuku, pilihlah cat kuku berkualitas tinggi dan bebas bahan kimia untuk meminimalkan risiko kerusakan kuku. Biarkan kuku Anda bernapas secara berkala dengan membiarkannya bebas cat kuku selama beberapa hari.
Gunakan lapisan dasar untuk mencegah noda dan lapisan atas untuk melindungi dari keripik. Periksa bahan-bahan dalam produk perawatan kuku Anda, termasuk penghapus cat kuku dan perekat. Pilihlah penghapus cat kuku bebas aseton, dan pilih produk yang bebas bahan kimia keras untuk meminimalkan potensi kerusakan pada kuku Anda.
Perhatikan perubahan pada kuku Anda, karena ini bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang mendasarinya. Perubahan warna, perubahan ketebalan, atau kelainan pada bentuk kuku mungkin menandakan potensi masalah kesehatan. Jika Anda melihat masalah terus-menerus, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.