Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan kalsium, juga dikenal sebagai hipokalsemia bisa sangat menggangu kehidupan seseorang.
Seperti diketahui, kalsium sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk memperkuat tulang, menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta memastikan berfungsinya jantung dan otot.
Kalsium tidak diproduksi secara internal; sumbernya harus eksternal. Asupan makanan yang cukup sangatlah penting. Mayoritas kalsium (98%) disimpan di tulang, dan penyimpanan ini dilepaskan selama aktivitas dan olahraga.
Dilansir dari Times of India, sumber kaya kalsium termasuk keju, susu, yogurt, kacang-kacangan, sereal yang diperkaya kalsium, buah ara, bayam, brokoli, dll. Kadar kalsium harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa mendekati 1200 mg.
Kebutuhan ini meningkat secara signifikan selama menyusui dan pada lansia dengan penyakit tertentu.
Gejala kekurangan kalsium alias Hipokalsemia
A) Mialgia (nyeri/nyeri otot), kejang, dan kram pada tungkai dan paha. Dalam kasus yang ekstrim, hipokalsemia dapat melibatkan saraf sehingga menyebabkan sensasi kesemutan pada jari tangan dan kaki.
B) Kelelahan. Hal ini juga dikaitkan dengan depresi pada kasus tertentu.
C) Kuku rapuh, kondisi kulit yang buruk, dan alopecia (rambut rontok) yang ekstrim.
D) Gigi lemah, kerusakan gigi, dan kebersihan mulut yang buruk dengan gusi yang lemah. Hal ini terlihat pada kadar kalsium yang rendah.
E) Osteopenia (tulang lemah) berhubungan dengan kekurangan kalsium pada populasi orang dewasa. Osteopenia dapat menyebabkan nyeri tulang yang parah saat beraktivitas dan berjalan.
Alasan rendahnya kadar kalsium
Banyak penyebab yang menyebabkan kondisi ini. Singkatnya, beberapa di antaranya adalah asupan yang tidak mencukupi, kurang olahraga untuk mendaur ulang kalsium dari tulang, kekurangan vitamin D (berhubungan langsung dengan penyerapan kalsium dari usus), keganasan, kondisi hormonal seperti hipoparatiroidisme, menopause, dan kondisi ginjal tertentu (ginjal). kegagalan).
