Kecerdasan emosional menjadi penting untuk mengendalikan emosi pada pikiran, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain
Health

Tips Cara Luapkan Marah Tanpa Menyakiti Orang Lain

Choirul Anam
Senin, 5 Februari 2024 - 14:56
Bagikan

Bisnis.com, MALANG—Ada beberapa tips meluapkan marah tanpa menyakiti orang lain, yakni regulasi pengelolaan emosi, berpikir secara alternatif, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Dosen Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Ratih Eka Pertiwi, menilai marah merupakan hal yang wajar sebagai salah satu cara untuk meluapkan emosi. Namun, kemarahan yang tidak terkontrol ternyata dapat mempengaruhi hubungan individu dengan orang lain. Misalnya saat marah, seseorang kerap mengucapkan kalimat yang menyakitkan hati hingga melukai fisik orang lain.

“Ada beberapa tips meluapkan emosi tanpa menyakiti orang lain, yakni regulasi emosi,” ujarnya, Senin (5/2/2024).

Regulasi emosi, yakni kemampuan untuk mengontrol dan menyesuaikan emosi yang timbul pada tingkat intensitas yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.

“Usahakan untuk mengontrol emosi atau rasa marah tersebut, agar tidak diekspresikan dalam bentuk perilaku-perilaku yang agresif, baik verbal maupun fisik. Meski demikian, meregulasi emosi itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, perlu latihan,” ucapnya.

Ada berbagai macam cara untuk meregulasi emosi. Salah satunya dengan tarik nafas atau mengatur nafas. Saat emosi, seringkali ritme nafas seseorang jadi lebih cepat sehingga ketika nafasnya diatur, maka terdapat bagian di otak yang dapat meregulasi emosi serta secara otomatis dapat mengurangi ketegangannya.

Selain itu, berpikir secara alternatif. Jika ada pikiran buruk yang muncul, otomatis emosi yang dirasakan pasti negatif. Namun jika berpikir hal yang sebaliknya, seperti memandang situasi dengan cara yang berbeda, kemungkinan emosi yang dirasakan pun akan berbeda.

Selanjutnya, melakukan kegiatan yang menyenangkan. “Bisa journaling, tidur, berolahraga, melakukan art therapy seperti menari, melukis, menggambar,” jelasnya.

Dengan joernaling, seseorang bisa meluapkan emosi diatas kertas tanpa perlu menyampaikannya secara langsung kepada yang bersangkutan. Tidur pun dapat menjadi salah satu solusi untuk meluapkan dan meredam emosi karena ketika emosi kita perlu menenangkan diri sesaat, agar bisa lebih bijak dan jernih dalam berpikir.

Namun, dia menegaskan, emosi yang dirasakan tidak boleh didenial. Jika menumpuk, hal itu bisa menimbulkan akibat fisik yang disebut sebagai psikosomatis.

Psikosomatis adalah istilah yang mengacu pada keluhan gejala fisik yang muncul akibat pikiran dan emosi yang dirasakan seseorang. Seperti nyeri pada bagian dada, sesak nafas, dan lain-lain.

“Jadi journaling, tidur, dan sebagainya itu bukan untuk mengalihkan amarahnya. ‘Biar nggak marah aku lari-lari ah’, tidak seperti itu. Rasa kecewa, marah itu harus diakui. Penting diingat bahwa memendam emosi merupakan solusi terburuk. Sebab, idealnya emosi memang harus diekspresikan,” dia berpesan. (K24)

Penulis : Choirul Anam
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro