18 Hal Tabu Dilakukan Saat Perayaan Imlek/ Istimewa
Travel

18 Hal Tabu Dilakukan Saat Perayaan Imlek

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 10 Februari 2024 - 08:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Merayakan tahun baru China atau imlek, biasanya ada serangkaian tradisi yang dilakukan oleh mereka yang merayakannya.

Bukan hanya perayaan, tapi juga ada hal-hal yang dilarang atau tabu dilakukan selama perayaan imlek.

Dilansir dari chinahighlights, masyarakat China percaya bahwa karena Festival Musim Semi adalah awal tahun baru, maka apa yang Anda lakukan akan memengaruhi keberuntungan Anda di tahun mendatang. Ada banyak tradisi Tahun Baru Imlek tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Berikut 18 hal tabu dilakukan saat perayaan imlek

1. Hindari minum obat.

Seseorang dilarang menyeduh jamu atau meminum obat pada hari pertama tahun lunar, jika tidak maka diyakini dia akan sakit selama setahun penuh.

Di beberapa tempat, setelah bel yang menandakan Tahun Baru pada tengah malam Tahun Baru, orang-orang yang sakit memecahkan gallipot (pot obat) mereka dengan keyakinan bahwa kebiasaan ini akan mengusir penyakit di tahun yang akan datang.

2. Jangan menyapu atau membuang sampah.

Tindakan menyapu pada hari ini dikaitkan dengan menyapu bersih kekayaan. Membuang sampah melambangkan membuang rejeki atau nasib baik dari dalam rumah.

3. Tidak ada kata sial.

Tak seorang pun ingin mendengar kata-kata yang memiliki makna negatif selama periode Tahun Baru Imlek. Hindari mengucapkan kata-kata yang berhubungan dengan kematian, penyakit, kemiskinan, hantu, dll. Orang-orang menggantinya dengan eufemisme jika mereka perlu membicarakan topik tersebut, misalnya mengatakan "seseorang telah pergi" daripada "seseorang meninggal".

4. Jangan makan bubur dan daging untuk sarapan pagi.

Bubur tidak boleh dimakan, karena dianggap hanya orang miskin yang sarapan buburnya, dan masyarakat tidak ingin memulai tahun dengan "miskin" karena ini pertanda buruk.

Selain itu, daging tidak boleh dimakan saat sarapan ini untuk menghormati para dewa (Buddha) (yang diyakini menentang pembunuhan hewan), karena semua dewa diharapkan keluar untuk bertemu dan mengucapkan selamat Tahun Baru kepada satu sama lain.

5. Hindari mencuci rambut dan memotong rambut.

Rambut tidak boleh dicuci pada Hari Tahun Baru Imlek. Dalam bahasa Mandarin, rambut (发, fa ) mempunyai pengucapan yang sama (dan memang karakternya sama) dengan fa dalam facai (发财), yang artinya 'menjadi kaya'. Oleh karena itu, “menghapus rejeki” di awal tahun baru dipandang bukan hal yang baik.

Hindari memotong rambut pada hari ini, karena diyakini dapat membawa sial bagi paman.

Namun, kini semakin populer untuk memotong rambut atau menata gaya rambut baru sebelum Tahun Baru Imlek untuk mendapatkan penampilan baru ('kekayaan' baru) di tahun mendatang.

6. Jangan mencuci pakaian.

Masyarakat tidak mencuci pakaian pada hari pertama dan kedua tahun baru, karena kedua hari tersebut diperingati sebagai hari lahir dewa air. Mencuci pakaian dianggap tidak menghormati dewa air.

Orang dahulu percaya bahwa air melambangkan kekayaan. Dipercayai bahwa menuangkan air setelah mencuci pakaian akan menyebabkan tercurahnya kekayaan.

7. Menjahit sebaiknya tidak dilakukan.

Dahulu, banyak sekali pekerjaan menjahit yang dilakukan oleh wanita. Namun mereka tidak menjahit apa pun, bahkan menjahit kancing, dari hari pertama hingga hari kelima bulan lunar pertama. Jika tidak, mereka mengira tahun yang akan datang akan menjadi "tahun yang sulit" (dengan banyak penjahitan).

8. Jangan gunakan gunting atau pisau.

Bilah gunting dianggap seperti bibir yang tajam ketika orang bertengkar. Menggunakan gunting pada hari pertama Tahun Baru Imlek dianggap sebagai doa untuk bertengkar dengan orang lain di tahun mendatang.

Penggunaan pisau sebaiknya dihindari karena apabila terjadi kecelakaan, baik yang merugikan orang maupun alat, dianggap dapat membawa sial dan menipisnya harta di tahun yang akan datang.

9. Tidak ada uang keberuntungan dalam jumlah ganjil.

Jangan memberikan uang dalam jumlah ganjil dalam amplop merah. Orang Tiongkok menyukai angka genap, dengan kepercayaan tradisional bahwa hal baik selalu datang berlipat ganda. Namun hindari juga angka sial seperti 4 dan 40, karena 4 dalam bahasa Cina terdengar seperti kematian. Lihat lebih lanjut tentang cara memberi amplop merah .

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro