Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan sejumlah pembaruan pada pedoman pengobatan infeksi tuberkulosis (TB), atau pengobatan pencegahan TB (TPT).
Pedoman ini akan membantu program TBC nasional, penyedia layanan kesehatan pemerintah dan swasta, penyandang dana dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersiap menghadapi perubahan yang akan diperkenalkan ketika pedoman yang diperbarui dan buku pegangan operasional mengenai TPT dirilis akhir tahun ini.
TPT yang efektif pada orang dengan risiko perkembangan tertinggi secara aman mengurangi kemungkinan terkena penyakit TBC. Ini mencakup individu yang terpajan pada TB yang resistan terhadap beberapa obat atau rifampisin (MDR/RR-TB).
Panduan yang diperbarui ini akan memanfaatkan bukti terbaru dan praktik terbaik yang tersedia mengenai rejimen TPT untuk individu dari segala usia yang melakukan kontak dengan pasien TBC dan jadwal pemberian dosis.
Laporan ini juga akan memasukkan rekomendasi terkini mengenai strategi skrining untuk menyingkirkan penyakit TBC sebelum memulai TPT, dan penggunaan tes infeksi TBC.
Pada bulan September 2023, pada Pertemuan Tingkat Tinggi PBB tentang Tuberkulosis, Negara-negara Anggota berkomitmen untuk meningkatkan TPT untuk menjangkau setidaknya 90% kontak, orang dengan HIV dan orang lain yang memenuhi syarat pada tahun 2027.
“Kami mendesak program nasional, mitra teknis, donor, masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung peningkatan layanan TPT secara cepat, termasuk rekomendasi baru bagi orang-orang yang terpapar MDR-TB, dan terus berupaya mencapai target global”, kata Dr Tereza Kasaeva , Direktur Program Tuberkulosis Global WHO.