Bisnis.com, JAKARTA -- Permasalahan pertumbuhan anak masa kini tak hanya stunting atau gagal tumbuh, tapi juga obesitas atau kelebihan berat badan.
Obesitas tak hanya menjadi masalah orang dewasa, dan merupakan salah satu bentuk malnutrisi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, 1 dari 5 anak di usia 5-12 tahun mengalami pre-obesitas atau kelebihan berat badan.
Hal ini semakin cepat terjadi karena banyak perubahan gaya hidup dan pola makan pada masyarakat saat ini, yang cenderung makan makanan cepat saji dan kurang asupan gizi penting.
Obesitas sendiri pada anak memang cenderung tidak membawa kepada masalah kesehatan serius. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak stigma soal anak obesitas di lingkungan masyarakat, termasuk di sekolah.
Lantas bagaimana mengatasi jika anak mengalami obesitas?
Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha mengatakan bahwa obesitas sebenarnya bisa diatasi dengan pola makan sehat dengan kandungan karbohidrat, protein, dan serat yang seimbang, serta kaya akan mineral yang diperlukan tubuh, dan sertakan dengan aktivitas fisik.
Namun, ternyata tidak sesederhana itu, karena mengatasi obesitas juga berkaitan dengan jam makan, hormon, dan perlunya dukungan dari lingkungan sosial seperti dari lingkungan keluarga.
Dr. Gaga meyebutkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan di rumah sebagai dukungan di rumah pada anak yang obesitas adalah dengan menyediakan makan sarapan lengkap.
"Saya mengusulkan promosi makan pagi lengkap. Ini ada 2 fungsinya, mencegah obesitas, dan juga mencegah stunting dan kurang gizi. Ini akan mengurangi ngemilnya," katanya dalam Media Briefing di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Menurutnya, makan sarapan pagi yang lengkap dengan nasi dan lauk pauk hewani serta sayur dan buah dapat membantu anak tetap kenyang sampai jam makan utama berikutnya, yakni pada makan siang, sehingga mengurangi camilannya.
"Kebanyakan anak sekarang sarapan makannya roti, saya sangat tidak merekomendasikan, karena sebentar saja sudah lapar lagi, akhirnya anak jajan sembarangan di sekolah, makan yang berminyak dan tepung-tepungan, ya semakin gemuk," katanya.
Jika anak masih bisa makan dengan jam yang teratur, lanjut Dr. Gaga, baiknya bawakan bekal untuk anak, yang lengkap kebutuhan nutrisinya, sehingga anak bisa tumbuh maksimal dan tidak semakin obesitas.