Bisnis.com, JAKARTA – International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) melaporkan pendapatan musik global mengalami kenaikan hingga menyentuh angka US$28,6 miliar atau setara dengan Rp429 triliun.
Total pendapatan tersebut mencatatkan rekor tertinggi sejak 1999. Kenaikan pendapatan ini mengalami peningkatan dalam seluruh format musik. Sementara itu, jumlah pengguna langganan streaming berbayar juga mengalami kenaikan hingga melebihi 500 juta pelanggan untuk pertama kalinya.
“Angka-angka dalam laporan tahun ini mencerminkan industri yang benar-benar global dan beragam,” kata Chief Financial Officer IFPI, John Nolan, dikutip dari Billboard (22/03/2024).
Peningkatan pendapatan musik global dikontribusikan dengan banyaknya layanan streaming terkemuka yang menjadi langganan pengguna untuk streaming musik, seperti Spotify, Apple Music, Amazon Music, YouTube Music, dan Deezer. Seluruh platform tersebut menaikkan harga berlangganan selama 12-18 bulan terakhir.
Di samping itu, peningkatan juga terjadi pada penjualan album fisik. Pendapatan dari penjualan CD dan vinil meningkat selama tiga tahun berturut-turut menjadi US$5,1 miliar, naik 13% dari total pendapatan 2022. Benua Asia menjadi penyumbang penghasilan terbesar, yakni 49% dari seluruh pendapatan penjualan album fisik di dunia.
IFPI mengaitkan hal tersebut dengan penjualan yang kuat dari artis K-pop seperti boyband Seventeen, yang menduduki puncak tangga album global dan menduduki peringkat pertama album terlaris tahun ini dengan tajuk “SEVENTEENTH HEAVEN”.
Baca Juga Band Indonesia, Reality Club, Batal Tampil di Festival Musik Texas Bersponsor Pendukung Genosida |
---|
“Angka-angka dalam laporan tahun ini mencerminkan industri yang benar-benar global dan beragam,” kata chief financial officer IFPI dan kepala gabungan sementara John Nolan dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan tersebut.
Sebelumnya, diketahui total pendapatan musik global pada 2023 mencapai US$22,2 miliar. Pertumbuhan pendapatan pada tahun lalu turut didorong oleh peningkatan pendapatan langganan streaming berbayar dan menyumbang hampir 48,9% dari total penjualan musik global di 2023.
Di samping itu, 2014 menjadi tahun terburuk dalam sejarah penjualan musik global yakni sebesar US$13 miliar. Hal ini terjadi karena banyaknya pembajakan dan penurunan penjualan fisik lagu.
Adapun dalam penjualan musik pasar global, Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dalam pertumbuhan penjualan musik yakni sebesar 7,2%, disusul oleh Jepang di posisi kedua yang meraih pertumbuhan penjualan sebesar 7,6%. Sementara itu, Inggris menduduki peringkat ketiga dengan persentase pertumbuhan sebesar 7,1%.
(Nona Amalia)