Bisnis.com, JAKARTA – Mudik seakan sudah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang hari lebaran. Masyarakat berbondong-bondong pergi ke kampung halaman untuk bertemu sanak keluarga dan saudara.
Agenda ini rutin dilakukan setiap tahunnya dan memiliki dampak bagi perekonomian negara maupun warga setempat. Berbagai jalur transportasi pun digunakan untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh, seperti kapal, mobil, bus, pesawat, dan motor.
Tak heran jika kemacetan akan merajalela di jalur yang sering dilatasi para pemudik. Akan tetapi, mudik juga memberikan kebahagian sendiri bagi banyak orang karena dapat melepas rindu setelah satu tahun tidak bertemu.
Ternyata, tradisi mudik ini tidak hanya dilakukan oleh Indonesia saja melainkan masyarakat di beberapa negara ini juga melakukan hal yang sama, di antaranya:
1. Bangladesh
Diketahui lebih dari 80% populasi masyarakat di Bangladesh memiliki latar belakang agama Islam. Banyaknya umat muslim itu membuat hari idulfitri menjadi momen yang dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman, di mana kepadatan selalu terjadi di terminal feri dan stasiun kereta api Dhaka.
Momen ini sangat melekat dengan masyarakat Indonesia yang selalu memadati setiap pangkalan transportasi darat, laut, dan udara.
2. Singapura
Saat lebaran, masyarakat Singapura yang memeluk agama Islam melakukan aktivitas mudik ke rumah orang tua, kerabat, dan saudara untuk saling memaafkan satu sama lain.
Mereka juga menggelar open house, di mana setiap orang bisa saja berkunjung untuk bercengkrama dan menikmati hidangan khas lebaran. Selain itu, banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan menempuh pendidikan di sana ikut memadati beberapa layanan transportasi untuk balik ke Tanah Air.
3. Malaysia
Sudah diketahui banyak orang bahwa mayoritas penduduk di Malaysia adalah pemeluk agama Islam. Para masyarakat di sana kerap menamainya dengan istilah “Balik Kampung” atau kembali ke kampung halaman untuk bersilaturahmi bersama keluarga. Sehingga kepadatan lalu lintas tidak terhindari ketika memasuki musim lebaran.
4. Vietnam
Jumlah pemeluk agama Islam di negeri Naga Biru itu tidak terlalu banyak, tetapi pemerintah setempat selalu mendukung kegiatan saat Hari Raya Idulfitri. Tidak seperti pemerintah Indonesia yang menetapkan cuti bersama saat lebaran, pemerintah Vietnam menetapkan cuti bersama saat perayaan Tahun Baru Imlek atau Hari Raya Tet.
Sehingga WNI yang bekerja di sana akan kesulitan mendapatkan hari libur untuk mudik dan hanya bisa mengunjungi teman atau saudara yang tidak menempuh jarak jauh.
5. Thailand
Mudik besar-besaran hanya terjadi di empat provinsi, yakni Narathiwat, Pattani, Yalla, dan Satun, karena mayoritas penduduk di sana merupakan pemeluk agama islam. Sama seperti Indonesia, mereka membuat ketupat dan hidangan khas lebaran untuk disantap ketika hari kemenangan tiba. Bahkan, mengunjungi makam untuk berziarah
6. Turki
Penduduk Turki yang mayoritas beragama Islam juga melakukan aktivitas mudik saat memasuki Hari Raya Idulfitri. Momen ini kerap disebut “Seker Bayram” dan sangat berarti bagi para perantau di sana, di mana jelang lebaran akan memadati pelabuhan, bandara, dan terminal. Tak jauh berbeda dengan Indonesia, masyarakat Turki akan membeli baju baru untuk menyambut hari penuh kebahagian itu. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)
