Perempuan Papua masih sulit mendapatkan akses dan literasi kesehatan tentang kehamilan. Kondisi ini membuat angka kematian ibu meningkat/itjen.kemdikbud.go.id-Katharina Janur
Health

Sedih, Influencer TikTok Sebut Angka Kematian Ibu di Papua Masih Tinggi

Redaksi
Selasa, 23 April 2024 - 17:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dua perempuan influencer TikTok asal Indonesia memberikan suaranya dan turut prihatin akibat masih tingginya angka kematian pada ibu muda di Papua.

dr. Amira SpOG dan Wike Afrilia selaku tenaga medis sekaligus influencer yang bekerja di daerah Papua menyatakan bahwa masih tinggi angka kematian ibu muda di tempat kerjanya.

"Disini tempat saya kerja masih banyak kasus ibu yang meninggal akibat harus hamil diusia yang masih sangat muda", ucap dr.Amira.

Wike Afrilia juga memberikan pernyataan yang serupa bahwa banyak sekali masyarakat di Papua khususnya perempuan yang masih sulit mendapatkan informasi kesehatan reproduksi sehingga angka kematian ibu muda terus meningkat di wilayah Papua.

Kedua tenaga medis tersebut juga menjelaskan bahwa angka kematian yang terus meningkat ini disebabkan karena masyarakat Papua sulit sekali mendapatkan informasi atau edukasi kesehatan reproduksi karena kurangnya tenaga medis.

Tidak hanya itu saja mereka juga menyatakan bahwa kepercayaan budaya yang dianut masyarakat Papua yakni seperti adanya pemikiran 'banyak anak akan banyak rezeki' menjadikan tantangan bagi para tenaga medis dalam memberikan edukasi kesehatan kepada mereka.

Menurut data yang dikeluarkan BPS Papua Barat tahun 2023, Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Papua Barat terus meningkat yakni terdapat sekitar 343 kasus kematian perempuan pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas per 100.000 kelahiran hidup.

Adapun data lain yang diberikan BKKBN menyatakan bahwa masih banyak kehamilan pada usia muda di Indonesia yakni dengan jumlah pada remaja 10-19 tahun mencapai 47,5 juta jiwa.

Angka kematian dan kehamilan dalam tren meningkat pada ibu. Maka para ibu dan calon ibu wajib mengetahui risiko mengandung pada usia yang cukup muda.

Simak bahaya hamil saat usia sangat muda:

1. Mengalami kanker serviks

Perempuan yang hamil saat usia yang cukup muda sekitar 10 -19 tahun akan lebih mudah terkena penyakit berbahaya seperti kanker serviks.

Kanker serviks menjadi salah satu jenis kanker yang cukup sulit untuk diidentifikasi, kanker ini baru bisa terdeteksi sekitar 10 - 20 tahun setelah berkembang didalam rahim.

dr. Amira mengatakan untuk mencegah kanker ini para perempuan khususnya calon ibu di seluruh Indonesia wajib melakukan vaksin HPV.

2. Komplikasi kehamilan

Para ibu muda akan lebih rentan mengalami komplikasi pada kehamilan yang dijalaninya, kondisi ini disebabkan karena tingginya tekanan darah yang dimiliki ibu muda dibandingkan dengan ibu yang hamil di usia cukup matang. 

Dilansir dari utswmed.org, para ibu muda juga akan mengalami eklampsia yakni suatu kondisi seperti kejang pada masa kehamilan.

Bayi yang dilahirkan para ibu muda juga akan mengalami beberapa masalah seperti akan lahir sebelum 37 minggu, memiliki berat badan lebih rendah dan perlu melakukan perawatan ekstra di neonatal intensive care unit (NICU).

3. Obesitas

Para ibu yang hamil di usia muda akan jauh lebih rentan mengalami obesitas yakni beberapa diantaranya memiliki indeks massa tubuh (BMI) sebesar 40, kondisi ini dikategorikan sebagai obesitas yang tidak sehat bagi orang dewasa.

Para ibu yang hamil diusia muda dan mengalami obesitas akan memiliki risiko dua kali lebih mudah terkena preeklampsia sehingga mengharuskan melakukan operasi caesar untuk persalinannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro