Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat untuk mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kasusnya sedang meningkat akhir-akhir ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa antisipasi sudah dilakukan di antaranya melakukan edukasi kepada masyarakat terkait munculnya kasus tersebut.
"Edukasi kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M [Menguras, Menutup tempat penampungan air. Mendaur ulang barang yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD]," katanya, saat dihubungi Bisnis, pada Minggu (28/4/2024).
Selain itu, antisipasi yang dilakukan Kemenkes yakni adanya surat edaran mengingatkan daerah untuk kewaspadaan DBD.
"Edukasi juga dilakukan untuk mendeteksi bila ada gejala demam [yang muncul sebagai tanda penyakit DBD]," ujarnya.
Kemudian, dia juga mengatakan bahwa Kemenkes RI juga memastikan kesiapan fasilitas kesehatan untuk alat infus, cairan infus termasuk abate dan fogging, sebagai antisipasi.
Seperti diketahui, Kemenkes RI menyatakan bahwa jumlah kasus DBD di tahun 2024 ini sudah tembus 76.132 kasus.
"Update data DBD minggu 16 Tahun 2024. Jumlah kasus DBD 76.132 kasus. Jumlah Kematian DBD 540 kematian," katanya dalam data yang dibagikan, dikutip Minggu (28/4/2024).
Adapun jika dibandingkan dengan kasus DBD yang terjadi di tahun lalu, dengan pekan yang sama yakni pekan ke-16. Ternyata, lebih banyak kasus DBD di tahun 2024 ini, yakni naik 3 kali lipat.
"Pada periode yang sama di minggu 16 tahun 2023, jumlah kasus DBD sebanyak 25.050 kasus dengan kematian sebanyak 180 kematian," tambahnya.