Bisnis.com, JAKARTA - Susu dan produk mengandung susu disebutkan bisa berdampak buruk pada penderita asma.
Namun, membuktikan hubungan antara susu dan asma sangatlah kompleks dan bervariasi antar individu.
Dilansir dari Timesofindia, asma adalah suatu kondisi pernafasan kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernafasan, yang menimbulkan gejala seperti mengi, sesak nafas, dada terasa sesak, dan batuk.
Gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensinya, sering kali dipicu oleh faktor-faktor seperti alergen, infeksi saluran pernafasan, olahraga, atau polusi lingkungan.
Asma menyerang orang-orang dari segala usia dan dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup.
Studi yang menyelidiki hubungan antara konsumsi produk susu dan asma memberikan hasil yang beragam. Beberapa penelitian menemukan hubungan positif antara asupan produk susu dan gejala asma, sementara penelitian lain tidak menemukan korelasi yang signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu selama masa bayi dan masa kanak-kanak mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko terkena asma atau gejala pernafasan. Namun, bukti tersebut belum meyakinkan dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara paparan produk susu pada usia dini dan risiko asma.
Pada orang dewasa yang menderita asma, dampak konsumsi produk susu terhadap gejala asma mungkin berbeda-beda. Beberapa orang mungkin mengalami gejala yang memburuk setelah mengonsumsi produk susu, sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek signifikan apa pun.
Berikut dampak susu dan produk mengandung susu pada asma
1. Respon peradangan
Produk susu mengandung protein seperti kasein dan whey, yang mungkin sensitif bagi sebagian orang. Pada individu yang rentan, mengonsumsi produk susu dapat memicu respons peradangan dalam tubuh, sehingga berpotensi memperburuk gejala asma.
2. Produksi lendir
Beberapa penderita asma mungkin mengalami peningkatan produksi lendir di saluran napas setelah mengonsumsi produk susu. Lendir berlebih ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas dan memperburuk kesulitan bernapas pada penderita asma.
3. Reaksi alergi
Meskipun alergi terhadap produk susu relatif jarang terjadi pada orang dewasa, beberapa penderita asma mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap protein susu.
Reaksi alergi terhadap produk susu dapat berkisar dari gejala ringan seperti gatal-gatal dan gatal-gatal hingga reaksi parah seperti anafilaksis, yang dapat memengaruhi fungsi pernapasan dan memperburuk gejala asma.
Dampak produk susu terhadap gejala asma bisa sangat bervariasi antar individu. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap protein susu atau intoleransi laktosa, sementara yang lain mungkin mentoleransi produk susu tanpa mengalami efek buruk pada asma mereka.
Individu yang mengalami gejala asma yang memburuk setelah mengonsumsi produk susu dapat mengambil manfaat dari tes alergi untuk menentukan apakah mereka memiliki alergi atau intoleransi terhadap produk susu. Mengidentifikasi pemicu spesifik dapat membantu individu membuat pilihan makanan yang tepat untuk mengelola asma mereka secara efektif.