Nyamuk wolbachia/thesicentist
Health

Waspada, Kasus DBD Kian Meningkat Pada 5 Daerah di Indonesia

Redaksi
Rabu, 8 Mei 2024 - 10:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus DBD kian meningkat hingga tembus 88.593 kasus di Indonesia. Kasus tersebut terus meningkat pada 3 bulan terakhir, akibat cuaca hujan dan panas yang silih berganti.

Dari bulan Januari-April sejumlah daerah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kondisi cuaca yang tak menentu seperti fenomena El Nino, memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia.

Perubahan musim hujan ke musim kemarau, membuat perkembangbiakan nyamuk terjadi secara aktif dan terus berkembang pada udara yang lembab.

Berdasarkan data DBD dari Kemenkes hingga 3 Mei 2024, terdapat 5 daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD, yaitu:

1. Kota Bandung sebanyak 3.468 kasus

2. Kabupaten Tangerang sebanyak 2.540 kasus

3. Kota Bogor sebanyak 1.944 kasus

4. Kota Kendari sebanyak 1.659 kasus

5. Kabupaten Bandung Barat sebanyak 1.576 kasus

Dari kelima daerah tersebut, terdapat juga 5 daerah dengan kasus kematian DBD tertinggi di Indonesia. Data tersebut disampaikan langsung oleh Siti Nadia, selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan. 5 daerah dengan kasus kematian DBD tertinggi adalah:

1. Kabupaten Bandung sebanyak 29 kasus kematian

2. Kabupaten Jepara sebanyak 21 kasus kematian

3. Kota Bekasi sebanyak 19 kasus kematian

4. Kabupaten Subang sebanyak 18 kasus kematian

5. Kabupaten Kendal sebanyak 17 kasus kematian

Melihat banyak temuan kasus kematian akibat DBD, Kemenkes memberikan himbauan yang dapat diterapkan oleh masyarakat.

Dilansir dari situs p2p.kemkes.go.id, dampak dari penularan DBD mengakibatkan komplikasi Dengue Shock Syndrome (DSS) yang berujung pada kematian.

Dengue Shock Syndrome merupakan salah satu bentuk komplikasi yang terjadi karena kurangnya penanganan yang diberikan pasca pengobatan DBD.

Kurangnya penanganan yang diberikan, berdampak pada imunitas dan kestabilan kesehatan manusia. Jika komplikasi tersebut tidak ditangani dalam waktu yang tepat, akan berpotensi mengalami kematian secara cepat.

Ada beberapa gejala DSS yang harus diwaspadai, yaitu:

1. Mual dan muntah

2. Nyeri pada perut

3. Pendarahan

4. Nadi melemah

5. Produksi urin menurun

Gejala tersebut merupakan ciri utama yang dapat dirasakan. Apabila Anda mengalaminya, segera periksa kesehatan untuk mendapatkan penanganan secara tepat. Dalam proses penanganan kasus DBD, orang tua dan tenaga kesehatan tidak boleh bergerak lambat, untuk mencegah kondisi kritis yang terjadi pada pasien.

Maraknya kasus DBD dapat diatasi dengan pencegahan yang dilakukan disekitar rumah, seperti:

1. Rutin melakukan kerja bakti 1x dalam seminggu.

2. Menerapkan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).

3. Membuang sampah sesuai tempat

4. Hindari jentik di sekitar permukaan air

5. Rutin melakukan fogging

Pencegahan tersebut dapat dilakukan mulai dari hal-hal terkecil di lingkungan sekitar. Anda dapat menerapkan pola hidup sehat dengan cara membangun lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman. Menciptakan lingkungan yang sehat, membuat hidup Anda terasa aman dari segala gangguan yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan raga. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro