Ilustrasi vaksin AstraZeneca/istimewa
Health

AstraZeneca Tarik Semua Vaksin Covid-19 Buatannya di Seluruh Dunia

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 8 Mei 2024 - 12:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - AstraZeneca (AZ) akhirnya akan menarik semua vaksin Covid-19 buatannya di seluruh dunia.

Melansir dari Reuters, AstraZeneca mengatakan bahwa penarikannya itu karena "surplus vaksin terbaru yang tersedia" sejak pandemi.

Perusahaan juga mengatakan akan melanjutkan pencabutan izin edar vaksin Vaxzevria di Eropa.

“Dengan beragamnya varian vaksin Covid-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia,” kata perusahaan tersebut, seraya menambahkan bahwa hal ini telah menyebabkan penurunan permintaan untuk Vaxzevria, yang tidak lagi diproduksi atau dipasok, dikutip dari Reuters.

Menurut laporan media, produsen obat Anglo-Swedia itu sebelumnya telah mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin tersebut menyebabkan efek samping seperti pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah.

Permohonan perusahaan untuk menarik vaksin tersebut dibuat pada tanggal 5 Maret dan mulai berlaku pada tanggal 7 Mei, menurut Telegraph, yang pertama kali melaporkan perkembangan tersebut.

AstraZeneca yang terdaftar di Bursa Efek London mulai beralih ke vaksin virus pernapasan dan obat obesitas melalui beberapa kesepakatan tahun lalu setelah terjadi perlambatan pertumbuhan karena penurunan penjualan obat Covid-19.

Sebelumnya, AstraZeneca juga mendapat sorotan setelah pihaknya mengakui dalam data pengadilan bahwa vaksin miliknya memiliki efek samping.

Dilansir dari The Telegraph, raksasa farmasi tersebut digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, menyebabkan kematian dan cedera serius dalam puluhan kasus.

Vaksin AstraZeneca pun diklaim menimbulkan efek samping buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Adapun kasus pertama diangkat pada 2023 oleh Jamie Scott, yang mengalami cedera otak permanen karena pembekuan darah dan pendarahan di otak setelah menerima vaksin pada April 2021.

AstraZeneca kemudian menentang klaim tersebut, tetapi telah menerima dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada bulan Februari, bahwa vaksin Covid-nya “dapat, dalam kasus yang sangat jarang, menyebabkan sindrom Trombosis dengan Trombositopenia (TTS).

Mereka menyebut bahwa TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ, dan penyebab dalam setiap kasus individu akan bergantung pada bukti ahli.

Total 51 kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi, dengan korban dan keluarga yang menuntut ganti rugi hingga sekitar 100 juta poundsterling atau setara Rp 2 triliun.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro