Bisnis.com, JAKARTA - Perubahan kulit bisa menunjukkan kondisi kesehatan, salah satunya penyakit jantung yang berpotensi di muncul tubuh manusia.
Jantung berfungsi sebagai penyedia dan penyalur oksigen darah ke seluruh tubuh, apabila kinerja organ ini terganggu bisa memicu risiko penyakit seperti stroke, aneurisma, dan serangan jantung.
Dilansir dari mediacoverhospitals.in dan brgeneral.org, Sabtu (25/5/2024), orang dengan gaya hidup tidak sehat seperti jarang olahraga, mengonsumsi alkohol, merokok, dan tidak menjaga asupan makanan memiliki risiko lebih besar mengidap penyakit jantung.
Namun, sayangnya orang seringkali mengabaikan kesehatan jantung karena tidak mengetahui tanda-tanda yang diberikan tubuh apabila organ ini mengalami masalah. Akibatnya, penyakit ini menyumbang persentase kematian paling tinggi di Indonesia.
Karena itu, Anda wajib mengetahui setiap tanda perubahan kulit yang menunjukkan kondisi kesehatan jantung, agar dapat menekan angka kematian akibat komplikasi penyakit ini.
Tanda Peringatan Penyakit Jantung Pada Kulit
1. Kulit biru atau ungu (sianosis)
Sianosis merupakan kondisi dimana kulit, bibir, atau kuku menunjukkan perubahan warna menjadi biru atau ungu, akibat menurunnya kinerja jantung dalam menyuplai darah ke seluruh organ. Akibatnya, tubuh mengalami kekurangan oksigen sehingga memicu komplikasi penyakit seperti serangan jantung dan stroke.
Dengan melihat risiko penyakit yang cukup serius akibat terjadinya sianosis. Untuk itu, Anda wajib mengkonsultasikan kepada dokter apabila mengalami perubahan warna pada tubuh, khususnya kulit.
2. Kulit kekuningan (xanthelasma)
Xanthelasma merupakan perubahan warna kulit kekuningan yang terjadi di area mata atau kelopak mata, akibat tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Kondisi ini bisa memicu komplikasi penyakit jantung seperti stroke dan serangan jantung.
Jika Anda mengalami xanthelasma, wajib untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin dan menerapkan perubahan gaya hidup sehat, agar bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung di usia muda.
3. Bengkak di telapak kaki dan tungkai bawah (edema)
Edema terjadi dengan munculnya pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki, akibat menurunnya kinerja jantung dalam memompa darah. Kondisi ini menyebabkan risiko komplikasi cukup serius seperti gagal jantung.
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan ekstra di kaki, pergelangan kaki, paha, atau perut. Akibatnya, seseorang bisa mengalami sesak napas, kelelahan, nyeri dada, nafsu makan menurun, dan menurunnya konsentrasi.
4. Bintik atau garis merah (petechiae and splinter hemorrhages)
Petechiae terjadi ketika timbulnya bintik-bintik kecil berwarna merah atau ungu pada kulit dan garis coklat kemerahan di bawah kuku. Perubahan ini dikaitkan dengan masalah jantung tertentu seperti endokarditis, yaitu infeksi akibat bakteri yang menempel pada katup jantung.
5. Ruam kulit (livedo reticularis)
Livedo reticularis terjadi ketika munculnya ruam berenda seperti jaring pada area kulit, akibat terganggunya suplai pembuluh darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, aritmia, dan gagal jantung.
6. Kulit dingin dan berwarna pucat
Penyakit jantung seperti PAD terjadi karena adanya penyempitan arteri yang menghambat aliran darah ke seluruh tubuh. Biasanya, pengidap PAD menunjukkan tanda seperti kulit dingin yang disertai warna pucat pada area tungkai kaki dan tangan.
7. Kulit bertekstur serupa lilin
Kulit bertekstur serupa lilin berwarna oranye menunjukkan adanya masalah pada kesehatan jantung seperti kardiovaskular, yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
Selain itu, kulit bertekstur ini juga menjadi tanda penyakit lain seperti kolesterol, diabetes, dan hipertensi.
8. Benjolan pada kulit
Benjolan kulit yang disertai nyeri pada area tangan, kaki, atau telapak tangan adalah tanda peringatan menurunnya kinerja organ jantung. Kondisi ini terjadi, karena adanya infeksi bakteri atau kuman yang masuk ke aliran darah, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan jantung. Akibatnya, seseorang berisiko lebih besar terkena penyakit endokarditis.