Terapi Stem Cell, Tak Hanya Bersumber dari Tali Pusat Bayi/BPOM
Health

Terapi Stem Cell, Tak Hanya Bersumber dari Tali Pusat Bayi

Mutiara Nabila
Senin, 24 Juni 2024 - 19:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Terapi stem cell atau sel punca sedang menjadi perbincangan hangat di dunia kesehatan karena fungsinya yang dapat mengembalikan sel-sel di tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit. 

Setelah melalui perjalanan riset yang panjang, terapi stem cell saat ini sudah bisa diakses di Indonesia.

Direktur Regenic Stem Cell, dr. Sandy Qlintang, menjelaskan, terapi stem cell sendiri adalah terapi di mana orang yang sakit diberikan dengan sel hidup. Seharusnya, terapi ini diberikan melalui infus ke dalam tubuh kita supaya sel itu tetap hidup dan bisa bekerja. 

Oleh karena itu, kata dr. Sandy, jika ada produk yang mengaku memiliki teknologi stem cell namun dikonsumsi dengan cara diminum, baik berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk, dapat dipastikan bukan stem cell. 

Selama ini, terapi stem cell terkenal bisa didapatkan dari darah tali pusat bayi yang baru lahir. Namun, ternyata ada beberapa sumber untuk bisa mendapatkan stem cell. Oleh karena itu, dr. Sandy pun mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih sumber terapi stem cell.

"Salah satu terapi stem cell bersumber dari embrio atau janin yang secara etika dan agama dilarang juga berisiko terjadinya keganasan, oleh karena itu perlu sangat berhati-hati. Sumber lainnya dapat dari tali pusat bayi dan ada pula yang berasal dari jaringan dewasa, seperti dari lemak, sumsum tulang, paling aman," jelasnya dalam keterangan resmi. 

Stem cell yang berasal dari sumber sel atau jaringan dewasa, bisa dimanipulasi secara genetik sehingga menjadi stem cell muda seperti embrio, yang disebut stem cell pluripotent atau iPSC (induced Pluripotent Stem Cells). 

"Saya mendengar ada tawaran dari oknum-oknum yang menjual stem cell pluripotent ini. Hati-hati, jenis stem cell ini berbahaya karena dapat menimbulkan keganasan,” jelas dr. Sandy.

Dia menekankan, stem cell terbaik berasal dari tali pusat, yang dapat digunakan untuk mengatasi seluruh kerusakan atau masalah-masalah organ tubuh. 

"Stem cell yang aman dan berkualitas diproduksi oleh industri obat atau industri farmasi, karena stem cell merupakan bagian dari produk obat biologi. Kemudian, industri tersebut harus memiliki sertifikasi CPOB dari BPOM. Kedua hal ini penting untuk memastikan keamanan dan keefektifan atau perbaikan yang diharapkan dalam terapi stem cell," tegasnya. 

Salah satu yang menyediakan terapi ini adalah Kalbe, melalui Regenic Stem cell sebagai industri farmasi anak perusahaan Kalbe pertama dan satu-satunya yang memiliki fasilitas produksi stem cell bersertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sejak 2013. 

Penelitian dan pengembangan stem cell yang dilakukan Regenic sendiri sudah dimulai pada 2006 melalui Stem Cell and Cancer Institute, Kalbe. 

Hingga kini, sudah lebih dari 10 tahun, pabrik Regenic menciptakan produk stem cell berkualitas dan aman. Pada 2021, Regenic Stem Cell juga telah berpartisipasi aktif dalam penanganan Covid-19 derajat berat atau kritis bekerjasama dengan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) dan tiga rumah sakit, yaitu RSUD Dr. Moewardi, Solo; RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta; dan RSUD Dr. Hasan Sadikin, Bandung. 

“Hasilnya selama ini sangat memuaskan dan sangat baik, serta tidak ditemukan adanya efek samping terhadap pasien-pasien Covid-19. Stem cell Regenic Kalbe bahkan bisa membantu negara mengatasi pandemi Covid-19 yang lalu," imbuh dr. Sandy. 

Cara Kerja Terapi Stem Cell

dr. Sandy menyebutkan, terapi stem cell sendiri bekerja di dalam tubuh melalui bahan-bahan aktif yang dikeluarkannya, yakni secretome dan exosome, dengan tiga fungsi utamanya, yaitu sebagai anti peradangan, menyeimbangkan sistem imun, dan meregenerasi sel-sel tubuh kita yang sudah rusak menjadi sel-sel baru di dalam tubuh. 

“Dengan demikian, apabila kita mengalami sakit, demam, jatuh, luka, dan sebagainya, stem cell alami dalam tubuh kita akan bekerja secara maksimal untuk bisa mengatasi dan melakukan perbaikan," paparnya. 

Namun, dengan bertambahnya usia, stem cell menjadi semakin menua. Ketika menjadi tua, fungsi stem cell menurun, baik dalam jumlahnya maupun kualitasnya.

Oleh karena itu, agar stem cell yang ada dalam tubuh tetap sehat, cara yang perlu dilakukan adalah menjaga pola hidup sehat. 

"Jika tidak bisa, maka dapat terjadi kerusakan yang semakin meluas akibat dari kondisi penuaan," terangnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro