Ilustrasi sayuran yang mengandung vitamin K/Google1
Health

Efek Negatif Sayur-Sayuran yang Jarang Diketahui

Redaksi
Rabu, 7 Agustus 2024 - 14:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak semua orang tahu sayuran juga memiliki sisi negatif dibalik deretan manfaatnya. Sayur-sayuran yang selama ini digadang-gadangkan sebagai sumber kesehatan ternyata dapat berdampak buruk pada kondisi tertentu.

Dilansir dari laman everydayhealth.com, sayuran umumnya dikemas dengan serat, mikronutrien, dan antioksidan untuk mencegah berbagai penyakit. Namun, terdapat beberapa keadaan yang mungkin tidak menjadikan sayuran sebagai opsi terbaik.

Simak deretan sisi negatif sayuran yang harus Anda ketahui:

1. Diare saat olahraga

Ahli gastroenterologi Rumah Sakit Anak Palm Beach di Florida, Dr. Michael J. Thomas, mengatakan bahwa makanan berserat tinggi seperti sayur dapat menjadi pemicu terjadinya diare ketika berolahraga.

Namun, ini bukan berarti bahwa mengkonsumsi sayur sebelum olahraga tidak diperbolehkan, tetapi direkomendasikan untuk menghindari makanan ini setidaknya 3 jam sebelum berolahraga.

2. Sayur kalengan meningkatkan konsumsi garam

Hindari sayur kalengan untuk menghindari konsumsi garam berlebih. Penambahan garam pada sayur kalengan seringkali digunakan untuk mempertahankan rasanya. Tingginya kadar garam dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan masih banyak lainnya.

3. Sayuran bertepung memberikan terlalu banyak karbohidrat

Terutama bagi penderita diabetes, hal ini penting untuk diperhatikan. Sayuran bertepung seperti kentang, jagung, dan labu musim dingin dapat meningkatkan kadar gula darah karena kaya akan karbohidrat. Jika menderita diabetes, konsumsilah sayuran non-pati – sayuran tanpa tepung yang rendah karbohidrat dan kaya akan serat, vitamin, dan mineral.

4. Menyebabkan gas dan kembung

Walau merupakan antikanker, antimikroba, dan ‘alat’ menurunkan kolesterol, senyawa glukosinolat pada sayuran silangan seperti brokoli, kembang kol, dan kubis, dapat menyebabkan gas. Ketika berada di saluran pencernaan, sayuran ini akan melepaskan gas sulfur (sulfur dioksida) yang dapat membuat perut terasa lebih penuh atau kembung.

5. Menyebabkan sakit GERD

Sayuran tertentu dapat memicu serangan refluks (GERD). Tomat adalah salah satunya. Asam pada sayur tomat dapat menjadi penyebab teriritasinya lapisan esofagus. Pada kasus ini, bukan hanya tomat mentah, tapi juga produk tomat lainnya seperti saus tomat, pasta, dan salsa.

6. Memperparah sindrom iritasi usus besar (IBS)

Dr. Michael menyarankan orang dengan iritasi usus besar (IBS) untuk menghindari sayuran yang dapat menyebabkan gas dan kembung, yaitu yang mengandung oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi (FODMAP). Sayur-sayur yang mengandung FODMAP antara lain adalah daun bawang, jamur, kembang kol, dan masih banyak lainnya.

7. Memberikan terlalu banyak kalium bagi penderita penyakit ginjal

Kadar kalium yang menumpuk dalam darah dapat berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan, mulai dari detak jantung yang tidak teratur sampai serangan jantung. Mereka yang menderita penyakit ginjal akan kesulitan mengeluarkan kalium dari tubuhnya. Untuk mencegah menumpuknya kalium, hindarilah sayuran yang mengandung banyak kalium, seperti kentang, bayam, dan tomat.

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro