Bisnis.com, JAKARTA - 64% Gen Z merasa beasiswa atau dukungan finansial tambahan sangat diperlukan.
Tapi sebanyak 19,6% dari Gen Z telah mengambil peran sebagai pencari nafkah utama bagi keluarga mereka. Hal ini adalah bukti bahwa terdapat segmen dari generasi ini yang telah mengemban tanggung jawab besar di usia muda.
Laporan Badan Pusat Statistika (BPS) memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 akan ada 67,90 juta orang yang masuk dalam kelompok usia produktif (15-64 tahun) dan akan bertanggung jawab untuk memberikan penghidupan yang layak bagi kelompok usia non-produktif (0-14 tahun dan di atas 65 tahun).
Dengan data tersebut, maka terungkap jika Gen Z itu masih butuh dukungan finansial termasuk dalam pendidikannya.
Salah satu dukungan pendidikan yang bisa didapat gen Z tentunya adalah beasiswa.
Rafi Putra Arriyan, Presiden Direktur Flip mengatakan banyak generasi muda, terutama mahasiswa, menghadapi tantangan finansial yang dapat menghambat impian.
Melalui beasiswa, katanya, tidak hanya ingin meringankan beban finansial, tetapi juga mereka ingin menginspirasi mahasiswa untuk menerapkan prinsip berhemat, yang membuktikan bahwa kesuksesan finansial dan akademik dapat diraih bersamaan.
"Itulah yang kami tawarkan dalam ScholarFlip, program beasiswa pertama di Indonesia yang ditujukan bagi mahasiswa hemat, mahasiswa aktif program D3/D4/S1 yang terdaftar di suatu institusi pendidikan di Indonesia dan terdaftar di DIKTI, dengan usia maksimal 25 tahun dan akan wisuda paling cepat Agustus 2025" paparnya.
Dia mengatakan dalam beasiswa bisa sekaligus edukasi perencanaan keuangan dengan mengajak generasi muda untuk menjadi pembeli yang cerdas di tengah gaya hidup modern.
Sementara itu dilansir dari Kemenkeu ada beberapa tips keuangan untuk gen Z
1. Akses Literasi Keuangan Digital
Manfaatkanlah platform digital sebagai sarana pembelajaran literasi keuangan. Meningkatkan literasi keuangan dapat dimulai dengan cara belajar tentang keuangan secara umum, seperti cara mengelola keuangan, cara berinvestasi, asuransi, menggunakan perbankan online, e-wallet, atau pelajari investasi online yang tepercaya.
2. Frugal Living
Penerapan frugal living atau gaya hidup hemat cocok bagi kalian para Gen Z karena umur karir yang masih pendek, pendapatan yang cenderung “cukup” serta memberikan kesempatan untuk memulai fondasi finansial yang kokoh, memberikan ketangguhan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi, dan meraih masa depan yang lebih stabil secara finansial.
3. Tambah Penghasilan dengan Skill Baru
Di era digital yang terus berkembang, Gen Z memiliki peluang emas untuk mengoptimalkan keuangan mereka. Memanfaatkan kursus online untuk meningkatkan keterampilan baru juga menjadi kunci penting, seperti coding, desain, virtual asisten, dan lainnya. Dengan memanfaatkan peluang tambahan penghasilan melalui platform daring, seperti menjadi konten kreator, penulis lepas, atau berpartisipasi dalam proyek-proyek online, kalian dapat meningkatkan pendapatan.
4. Tetap Batasi Kenaikan Pengeluaran
Menjaga gaya hidup yang humble, mengidentifikasi prioritas keuangan, dan mengalokasikan dana dengan bijak akan membantu mencapai tujuan finansialmu tanpa jatuh ke dalam perangkap utang atau konsumsi berlebihan.
Kesulitan keuangan tidak hanya berkaitan dengan pendapatan (low income). Kamu harus ingat bahwa kesulitan keuangan juga dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam pengelolaan keuangan.