Bisnis.com, JAKARTA — Belakangan berbagai merek skincare atau produk perawatan kulit berbondong-bondong memasarkan produk yang menggunakan bahan alami atau vegan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Namun, apakah produk itu lebih baik?
Skincare vegan adalah produk perawatan kulit yang bebas dari produk hewani, produk sampingan hewani, dan pestisida yang digunakan hewan di peternakan.
Produk sampingan hewani di antaranya seperti karmin, gelatin, lilin lebah (beeswax), kolagen, kolesterol, squalane, dan lanolin yang populer dalam banyak produk perawatan kulit tradisional.
Bahkan, sabun, pembersih, dan pelembap sering kali menyertakan bahan-bahan yang berasal dari hewan dalam formula produknya.
Alih-alih menggunakan sumber hewani, merek yang bersertifikat vegan cenderung menggunakan bahan-bahan sintetis atau nabati. Umumnya produk vegan juga tidak diuji pada hewan, tetapi tidak selalu demikian.
Produk skincare vegan juga umumnya mengandung lebih sedikit atau tanpa bahan termasuk paraben dan pewangi buatan yang dapat mengiritasi kulit atau memicu kondisi kulit yang sudah ada menjadi kambuh.
Namun, apakah produk skincare vegan pasti selalu lebih baik? Dermatologis dr. Arini mengungkapkan bahwa itu hanya mitos. Di samping kepercayaan para penganut vegan, menurutnya, produk yang lebih baik adalah produk yang teruji dan terjamin aman.
"Vegan itu kan artinya dari tumbuhan atau sintetis, tapi tanaman tetap akan ada yang berbahaya juga buat kulit kita, atau tidak cocok. Jadi yang namanya komposisi skincare yang pasti baik adalah yang teruji. Jadi tidak selalu yang natural lebih baik," jelasnya, Jumat (4/10/2024).
Bila ingin memilih produk yang vegan dan alami, pastikan bahannya aman dan lembut untuk kulit dan tidak memicu alergi pada masing-masing individu.
"Selain itu perhatikan konsentrasi bahan aktifnya, karena kadang produk vegan ini ada juga yang handmade, tidak ketahuan berapa banyak bahan aktifnya. Lalu pastikan sudah mendapat izin edar dari BPOM," imbuhnya.