Bisnis.com, JAKARTA - Makan dengan porsi yang lebih sedikit tidak hanya membuat tubuh menjadi lebih ramping, tetapi juga dapat membuat usia menjadi lebih panjang.
Hal ini diungkap melalui penelitian terkini yang dilakukan dengan melibatkan hampir seribu tikus yang diberi diet rendah kalori dan menjalani puasa secara teratur. Pola makan tersebut menyebabkan penurunan berat badan dan perubahan metabolisme.
Para peneliti telah lama mengetahui mengenai efek dari diet yang dapat memperpanjang umur. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja diet, para peneliti memantau kesehatan dan umur 960 tikus dengan genetik yang berbeda dan dari populasi yang beragam. Tikus-tikus ini diberi diet kalori terbatas, puasa intermittent, dan sisanya dibiarkan makan dengan bebas.
Dilansir dari nature.com, Jumat (11/10/2024), tikus yang melakukan diet menunjukkan perubahan metabolisme yang menguntungkan seperti penurunan lemak tubuh dan kadar gula darah.
Namun, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Gary Churchill, ahli genetika tikus di laboratorium Jackson di Bar Harbor sekaligus peneliti utama menyampaikan bahwa perubahan metabolisme itu penting, tetapi tidak selalu memperpanjang umur.
Menurutnya efek pembatasan diet, perubahan metabolisme, dan harapan hidup tidak selalu saling berkaitan. Hal ini karena hasil penelitian membuktikan tikus yang kehilangan berat badan paling banyak dengan diet kalori terbatas cenderung mati lebih muda daripada tikus yang kehilangan berat badan dalam jumlah yang relatif lebih sedikit.
Churchill menjelaskan bahwa efek terhadap rentang kesehatan dan rentang hidup bukanlah hal yang sama dan hal yang paling penting untuk memperpanjang usia adalah sifat yang terkait dengan kesehatan kekebalan tubuh dan fungsi sel darah merah. Churchill juga menyampaikan kematian yang lebih cepat pada tikus tersebut bisa jadi karena stress akibat kurangnya asupan makan.
Mengutip dari clevelandclinic.org, ini adalah beberapa cara untuk memperkuat kekebalan tubuh:
- Bentuk pola hidup yang baik dengan rutin berolahraga
- Milikilah pola makan yang seimbang diiringi dengan buah-buahan dan sayur-sayuran
- Tidur yang cukup untuk mencegah masalah sistem kekebalan tubuh
- Tetap ikuti perkembangan vaksin untuk melawan virus yang menyerang tubuh
Ingatlah bahwa tidak ada cara yang instan untuk memperpanjang usia. Semua dimulai dari pola hidup yang sehat. Meski menurut penelitian terdapat efek yang berbeda dari diet untuk kesehatan dan panjang umur, tetapi memiliki pola hidup yang seimbang tetap menjadi cara untuk memperkuat kekebalan tubuh.