Ilustrasi vaksin/Istimewa
Health

Kabar Baik! WHO Temukan Vaksin Kurangi Kematian Akibat Resistensi Antimikroba

Mutiara Nabila
Senin, 14 Oktober 2024 - 18:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) baru-baru ini melaporkan telah menemukan vaksin untuk 24 patogen, yang dapat mengurangi jumlah antibiotik hingga 22% atau 2,5 miliar dosis per tahun.

Hal itu dapat mendukung upaya di seluruh dunia untuk mengatasi resistensi antimikroba (AMR). 

Sementara, vaksin tersebut sudah tersedia di beberapa negara tetapi kurang digunakan, di negara lain masih vaksin ini perlu dikembangkan dan dipasarkan sesegera mungkin.

Mengutip WHO, AMR terjadi ketika bakteri, virus, jamur, dan parasit tidak lagi merespons obat antimikroba. Hal ini bisa membuat orang sakit lebih parah dan meningkatkan risiko penyakit, hingga kematian, dan penyebaran infeksi yang sulit diobati. 

AMR sebagian besar disebabkan oleh penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan. Namun, pada saat yang sama, banyak orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke antimikroba yang penting dan ampuh. 

Adapun, setiap tahunnya terdapat hampir 5 juta kematian terkait dengan AMR secara global.

Oleh karena itu, vaksin menjadi bagian penting dari respons untuk mengurangi AMR karena dapat mencegah kesakitan, infeksi, mengurangi penggunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan, dan memperlambat munculnya dan penyebaran patogen yang resistan terhadap obat.

Laporan terbaru WHO ini juga memperluas temuan organisasi tersebut tahun lalu, yang diterbitkan di BMJ Global Health.

Diperkirakan bahwa vaksin yang sudah digunakan saat ini, terhadap pneumococcus pneumonia, Haemophilus influenzae tipe B (bakteri yang menyebabkan pneumonia dan meningitis) dan tifus dapat mencegah hingga 106.000 kematian yang terkait dengan AMR setiap tahun. 

Lebih lanjut, vaksin baru untuk tuberkulosis (TB) dan Klebsiella pneumoniae bisa membantu mencegah 543.000 kematian yang terkait dengan AMR, sehingga perlu dikembangkan dan diluncurkan segera secara global. Keduanya saat ini masih dalam uji klinis dan pengembangan tahap awal.

“Mengatasi resistensi antimikroba dimulai dengan mencegah infeksi, dan vaksin adalah salah satu alat paling ampuh untuk melakukan itu,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, dikutip Senin (14/10/2024).

WHO mengungkap bahwa orang yang divaksinasi bisa mengalami risiko infeksi lebih rendah dan terlindungi dari potensi komplikasi dari infeksi sekunder yang mungkin memerlukan obat antimikroba atau memerlukan perawatan di rumah sakit. 

Secara global, biaya rumah sakit untuk mengobati patogen resistan yang dievaluasi dalam laporan tersebut diperkirakan mencapai US$730 miliar setiap tahun. 

WHO memperkirakan, jika vaksin dapat diluncurkan terhadap semua patogen yang dievaluasi, rumah sakit dapat menghemat sepertiga dari biaya rumah sakit yang terkait dengan AMR.

Terkait hal ini, pada Pertemuan Tingkat Tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-79 tentang AMR pada 26 September 2024, para pemimpin dunia telah menyetujui deklarasi politik yang berkomitmen pada serangkaian target dan tindakan yang jelas, termasuk mengurangi sekitar 4,95 juta kematian manusia yang terkait dengan AMR bakteri setiap tahunnya sebesar 10% pada 2030. 

Deklarasi tersebut turut menekankan aspek-aspek utama, termasuk pentingnya akses terhadap vaksin, obat-obatan, perawatan, dan diagnostik, sambil menyerukan insentif dan mekanisme pembiayaan untuk mendorong penelitian, inovasi, dan pengembangan kesehatan multisektoral dalam mengatasi AMR.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro