Ilustrasi Generation Z atau Gen Z. Dok Freepik
Relationship

Pengamat Sosial: Gen Z dan Alfa Paling Gampang Kena Hoaks

Mutiara Nabila
Senin, 14 Oktober 2024 - 19:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi jadi fenomena yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan, tapi juga bagaimana manusia beradaptasi.

Ketika pandemi, semua manusia "dipaksa digital". Hal ini membuat persebaran kabar-kabar begitu cepat, termasuk yang kabar yang tidak jelas kebenarannya alias hoaks. 

Pengamat Sosial Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengutip data Kaspersky menunjukkan bahwa saat ini penduduk Indonesia ada sekitar 278 juta orang, namun jumlah gawainya mencapai lebih dari 350 juta unit, dengan 185 juta orang menggunakan internet dan 139 juta orang memiliki media sosial.

"Jadi di negeri ini banyakan handphone atau gawainya daripada manusianya. Tapi hal itu tidak lantas membuat Indonesia jadi negara produsen gawai terbaik di dunia. Justru semua orang jadi begitu sibuk dengan gawainya," ungkapnya dalam media briefing, Senin (14/10/2024). 

Dengan sibuknya para pengguna internet dan media sosial, kabar yang tersebar juga jadi begitu cepat, sehingga orang tidak sempat memproses, mengecek ulang kebenaran kabar-kabar tersebut. 

Adapun, bentuk hoaks yang paling sering diterima pertama dari tulisan 62%, gambar 37,5%, video 0,7%, dan media sosial mencapai 92,4%. 

Menariknya, dari sekian banyak generasi, menurut data survei Pew Research, milenial adalah generasi yang paling aman dari hoaks. Sementara itu, Generasi Z dan Alfa berada posisi paling rentan terkena hoaks. 

"Kenapa generasi milenial ini? Karena mereka masih hidup di dua zaman. Mereka masih merasakan zaman ketika memutar kaset dengan pakai pensil, tapi mereka juga sudah merasakan Spotify. Jadi mereka masih punya kearifan sosial di masa lalu, yang kemudian juga hidup di dunia yang sekarang, di dunia digital," paparnya. 

Sementara, menurut Pew Research, Gen Z, dan Alfa sebagai penghuni terbesar media sosial saat ini banyak yang enganggap media sosial sebagai sumber berita paling dapat dipercaya.

Adapun, berdasarkan data Kaspersky, 2 dari 10 orang Asia Tenggara sering membagikan kabar di media sosial tanpa melakukan verifikasi. 

"Jadi otomatis memang mereka lah sebenarnya generasi yang paling mudah terkena hoaks. Menurut saya, malah mitos itu yang mengatakan kalau nenek-nenek, baby boomer, orang tua itu gampang kena hoaks," tambahnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro