Bisnis.com, JAKARTA - Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Setiap tahunnya, peringatan ini ditandai dengan pita merah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan HIV/AIDS.
Tahun ini dunia memperingati hari AIDS sedunia yang ke-37 dengan tema “Take the Rights Path: My Health, My Right!”.
Dilansir dari situs resmi WHO, Senin (2/12/2024), tema ini diusung sebagai seruan untuk perawatan kesehatan berbasis hak yang mudah diakses bagi para penyintas HIV/AIDS.
Pendekatan ini bukan hanya sekedar strategi, tetapi juga komitmen untuk menegakkan martabat dan otonomi setiap individu, terkhususnya bagi orang-orang yang rentan dan paling berisiko.
Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia, masyarakat diserukan untuk menggunakan pita merah sebagai lambang solidaritas untuk mendukung orang-orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Sejarah pita merah pada hari AIDS sedunia
Pada tahun 1980-an, AIDS telah menjadi penyakit yang memakan banyak korban jiwa di Amerika Serikat dan di seluruh negeri. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang belum menyadari akan bahayanya penyakit AIDS.
Untuk mengubah hal itu, seorang seniman asal New York bernama Patrick O'Connell bersama para seniman lainnya bersatu membentuk komunitas Visual AIDS sebagai respons terhadap AIDS.
Dilansir dari thebody.com, visual AIDS menggelar acara publik dan pameran galeri untuk meningkatkan kesadaran akan AIDS.
Namun, dari semua karya yang ada, para seniman membuat dampak terbesar dari sebuah simbol kecil sederhana, yaitu pita kesadaran AIDS.
Ide pita ini berawal pada tahun 1991 melalui seorang desainer kostum bernama Marc Happel. Dirinya terinspirasi dari pita kuning yang sering digunakan untuk menghormati para tentara Amerika Serikat dalam Perang Teluk Persia.
Warna merah dibuat sebagai simbol dari darah, gairah, dan cinta. Proyek tersebut kemudian dikenal sebagai Proyek Pita Merah.
Kabar tentang pita merah pun tersebar dan berhasil dikenakan di ajang-ajang besar, seperti Emmy, Oscar, dan Grammy Awards.
Pada tahun 1992, simbol ini berhasil menjadi tren dan muncul dalam skala besar di Eropa. Sekitar 100.000 pita merah dibagikan pada Konser Penghormatan Kesadaran AIDS Freddie Mercury di Stadion Wembley dan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia menyaksikan acara tersebut di televisi. Gerakan ini juga mendapatkan banyak dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari selebriti hingga Putri Diana.
Kini pita merah telah menjadi simbol solidaritas dan dukungan internasional bagi para pengidap HIV/AIDS di seluruh dunia. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)