Bisnis.com, JAKARTA- Numerologi adalah ilmu mistik kuno yang berkeyakinan bahwa setiap hal hidup memiliki sifat-sifat tertentu yang dipengaruhi oleh getaran angka.
Numerologi juga menjelaskan bahwa setiap individu memiliki cerita hidup yang unik, yang dapat diungkap melalui serangkaian angka yang menggambarkan perjalanan hidup mereka. Sebuah grafik numerologi dihitung berdasarkan tanggal lahir dan nama lengkap yang diberikan saat lahir.
Dilansir dari allure.com, Senin (6/1/2025) dalam numerologi, master numbers adalah angka 11 dan 22, yang tidak akan disederhanakan menjadi satu digit. Kedua angka ini dianggap memiliki energi getaran yang lebih kuat dan lebih intens dibandingkan dengan angka dasar mereka, yaitu 2 dan 4.
Jika dihitung dengan benar, numerologi dapat mengungkapkan tujuan hidup kita dan memberikan wawasan mengenai pelajaran yang harus kita pelajari. Dengan demikian, numerologi diyakini dapat menjadi kunci untuk memahami diri sendiri dan arah hidup.
Master Numbers membawa makna yang lebih dalam, terkait dengan pembelajaran, pencapaian, dan kesuksesan, namun dalam konteks yang lebih menantang atau penuh tekanan
Berikut Arti Angka Numerologi dan Pengaruhnya dalam Kehidupan:
Angka 1
Angka 1 mencerminkan pemimpin alami yang mandiri, kreatif, dan berfokus pada pencapaian. Individu dengan angka ini dikenal sebagai pemikir inovatif, penuh tekad, dan dapat diandalkan. Mereka memiliki kemampuan untuk mengambil risiko dan memulai hal-hal baru dengan percaya diri.
Selain itu, angka 1 dapat merasa tidak aman, tak berdaya, atau kurang memiliki rasa hormat dan harga diri. Pada sisi negatifnya, individu dengan angka ini juga mungkin kesulitan menyelesaikan tugas dan tidak mudah menerima kritik.
Angka 2
Individu dengan angka 2 memiliki kekuatan sebagai sosok yang sensitif, suportif, diplomatis, sabar, kooperatif, dan terperinci. Mereka intuitif, baik hati, dan penuh pengertian, serta memiliki kemampuan manajerial dan mediasi yang sangat baik.
Angka 2 juga dikenal sebagai pengamat yang dapat meresapi lingkungan sekitar dan menghargai bagian-bagian hidup yang indah dan bermakna. Hal ini membuat mereka lebih emosional dan lebih baik dalam membangun hubungan.
Namun, ketika tidak seimbang, angka 2 dapat menjadi ceroboh, tidak tegas, dan sangat pemalu, hingga menghindari interaksi dengan orang lain. Mereka juga bisa menjadi pendendam, sempit pandangan, dan mudah tersinggung. Selain itu, individu dengan angka 2 mungkin kesulitan mengontrol emosi dan menghadapi kecenderungan narsistik.
| Baca Juga : 7 Tanda Bahwa Dia Soulmate atau Jodohmu |
|---|
Angka 3
Angka 3 dikenal sebagai komunikator yang ceria, artistik, dan penuh pesona. Mereka senang membuat orang lain bahagia dan memiliki kemampuan untuk mengungkapkan kebenaran mereka, serta membangkitkan kegembiraan pada orang lain. Kekuatan utama mereka adalah kemampuan untuk mengekspresikan kreativitas dan menginspirasi antusiasme.
Ketika tidak seimbang, angka 3 bisa mudah teralihkan, ragu-ragu, dan kesulitan untuk fokus. Mereka juga bisa menghadapi masalah dengan etos kerja, rasa cemburu, dan kecenderungan untuk menciptakan drama. Kecemasan, depresi, dan isolasi bisa mempengaruhi mereka saat menghadapi masa sulit.
Angka 4
Angka 4 adalah sosok yang dapat diandalkan, setia, dan pekerja keras. Mereka menghargai stabilitas, keluarga, dan rasa aman. Dikenal dengan sifat praktis dan akurat, angka 4 juga langsung, jujur, dan penuh tanggung jawab dalam mengelola kehidupan mereka maupun orang lain.
Ketika tidak seimbang, angka 4 bisa menjadi kaku, bossy, dan mudah berdebat. Mereka cenderung menolak perubahan dan lebih suka tetap pada hal-hal yang sudah terbukti. Mereka juga bisa mengalami perfectionism dan tidak pernah mau beristirahat karena merasa harus bekerja keras terus-menerus.
Angka 5
Angka 5 penuh rasa ingin tahu, berani, fleksibel, dan senang berpetualang. Mereka menyukai perubahan, bersosialisasi, dan menjalani hidup sepenuhnya. Angka 5 juga dinamis, cerdas, dan berani, selalu mencari pengalaman baru di luar zona nyaman mereka.
Angka 5 mungkin kesulitan dengan ketidakpastian, impulsif, dan cenderung mengambil risiko berbahaya. Mereka juga sering merasa kewalahan, gelisah, dan suka menunda-nunda pekerjaan, yang bisa mengarah pada gaya hidup yang berlebihan dan kebiasaan yang merusak.
