Cara Roemah Koffie Angkat Budaya Lewat Kopi
Kuliner

Cara Roemah Koffie Angkat Budaya Lewat Kopi

Mia Chitra Dinisari
Senin, 3 Februari 2025 - 21:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tak terpisahkan dari tradisi kopi.

Roemah Koffie, brand kopi lokal, mengajak masyarakat untuk menikmati kopi premium dari berbagai daerah sekaligus mengenal lebih dalam budaya lokal yang melatarbelakanginya melalui secangkir kopi melalui campaign bertajuk "Rediscover Indonesia in Every Cup" pada 2025.

CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menegaskan bahwa kopi bukan sekadar minuman, melainkan juga simbol identitas budaya dan interaksi sosial. Bahkan bisa dikatakan kopi telah menjadi tradisi yang melekat.

“Mengapa kopi bisa se-melekat itu? Karena kopi mencerminkan sejarah panjang dalam mempertahankan hubungan sosial dan simbol identitas budaya masyarakat tertentu,” ujar Felix.

Dia pun menyebutkan bahwa kekayaan budaya di balik kopi-kopi Nusantara menjadi inspirasi utama produk-produk Roemah Koffie.
Roemah Koffie menjelajahi berbagai daerah penghasil kopi terbaik, seperti Gayo di Aceh, Mandheling di Sumatra Utara, hingga Flores di Nusa Tenggara Timur.

Setiap daerah tak hanya menawarkan kualitas kopi unggulan, tetapi juga cerita budaya yang kaya. Di tanah Gayo, misalnya, kopi dianggap sebagai bagian dari perjalanan spiritual, di mana proses menanam dan memanen kopi sering kali dilakukan dengan doa dan keyakinan akan izin Tuhan.

Melalui Roemah Koffie, Felix ingin memperkenalkan budaya Indonesia lewat produk-produknya. “Budaya-budaya yang unik inilah yang kami rasa perlu diangkat dan diperkenalkan kepada dunia," ujarnya.

Selain budaya-budaya tersebut, masih banyak lagi budaya Nusantara yang masih melekat di masyarakatnya. Lagu menjadi salah satu media yang efektif dalam budaya tersebut secara turun-temurun. 

Untuk merayakan dan melestarikan budaya lokal, Roemah Koffie memberi nama biji kopinya berdasarkan lagu-lagu daerah Indonesia, seperti Rambadia dari Bener Meriah dari Aceh, Cublak Suweng dari Temanggung Jawa Tengah, Tondiku dari Lintong Nihuta dari Sumatra Utara, Kembanglah Bungo dari Kerinci dari Jambi, Anak Daro dari Kerinci dari Jambi, Laruik Sanjo dari Kerinci Jambi, Jaranan dari Temanggung dari Jawa Barat, Bubuy Bulan dari Mekarwangi Jawa Barat, Bolelebo dari Flores, Nusa Tenggara Timur.

Felix menjelaskan bahwa pemilihan nama ini bertujuan untuk mengangkat lagu-lagu tradisional yang memiliki makna mendalam, sekaligus membuat pengalaman minum kopi menjadi lebih berkesan.

Untuk mendukung praktek keberlanjutan lingkungan di dalam, Roemah Koffie juga merilis kopi kapsul dengan kemasan bio degradable. Kemasan ini artinya dapat terurai secara alami dan membantu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro