Bisnis.com, JAKARTA- Kabar mengenai Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin yang mengalami kecelakaan terjatuh di kamar mandi akibat hipoglikemia, menjadi sorotan publik belakangan ini.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami kondisi hipoglikemia, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes atau faktor risiko lainnya. Lantas, apa sebenarnya hipoglikemia, dan bagaimana cara mencegahnya?
Apa itu Hipoglikemia?
Dilansir dari myclevelandclinic.org, Rabu (5/2/2025) Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah (glukosa) dalam darah turun di bawah tingkat yang sehat bagi tubuh. Ini juga dikenal sebagai gula darah rendah atau glukosa darah rendah. Hipoglikemia sering terjadi pada orang dengan diabetes, terutama diabetes tipe 1.
Bagi sebagian besar penderita diabetes, hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau 3,9 milimol per liter (mmol/L).
Untuk orang yang tidak memiliki diabetes, hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah 55 mg/dL atau 3,1 mmol/L.
Penyebab Hipoglikemia
Dilansir dari msdmanuals.com, Rabu (5/2/2025) beberapa faktor, terutama pada penderita diabetes yang mengonsumsi obat-obatan seperti insulin atau sulfonilurea (misalnya gliburide dan glipizide) untuk mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, hipoglikemia juga bisa terjadi akibat puasa panjang atau olahraga berat, meski hal ini jarang terjadi pada orang sehat. Namun, pada mereka yang memiliki gangguan hati atau sering mengonsumsi alkohol tanpa makan, tubuh bisa gagal mempertahankan kadar gula darah yang stabil.
Gejala Hipoglikemia
Dilansir dari mayoclinic.org, Rabu (5/2/2025) berikut gejala Hipoglikemia
Gejala Awal:
* Pucat, gemetar, pusing, berkeringat
* Lapar, mual, jantung cepat
* Kesulitan berkonsentrasi, lemas, mudah marah, sakit kepala
* Kesemutan di bibir atau lidah
Gejala Saat Tidur:
* Pakaian atau seprai basah karena keringat
* Mimpi buruk, kelelahan, bingung saat bangun
Gejala Berat:
* Bingung, kehilangan koordinasi, bicara cadel
* Penglihatan kabur, tidak bisa makan atau minum
* Kelemahan otot, mengantuk, kejang, kehilangan kesadaran
Cara Pencegahan Hipoglikemia
Dilansir dari diabetes.org, Rabu (5/2/2025) Hipoglikemia dapat dicegah dengan mengelola kadar gula darah secara efektif. Berikut beberapa langkah untuk membantu mencegah hipoglikemia:
1. Pantau Kadar Gula Darah: Secara rutin memeriksa kadar gula darah dengan meteran atau monitor glukosa kontinu (CGM) membantu Anda tetap waspada terhadap kadar gula darah dan mengambil tindakan sebelum turun terlalu rendah.
2. Kenali Gejala Awal: Perhatikan bagaimana tubuh Anda merasa ketika gula darah rendah. Gejala awal seperti gemetar atau pusing bisa membantu Anda mengobatinya sebelum menjadi parah.
3. Periksa Secara Rutin: Periksa kadar gula darah pada waktu-waktu penting, seperti sebelum dan setelah makan, sebelum dan setelah olahraga, sebelum tidur, dan mungkin di tengah malam jika Anda telah melakukan aktivitas fisik yang intens.
4. Sesuaikan dengan Perubahan: Jika rutinitas Anda berubah, seperti pengaturan insulin baru, jadwal kerja yang berbeda, peningkatan aktivitas fisik, atau bepergian melintasi zona waktu, periksa gula darah lebih sering untuk mencegah gula darah rendah.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahan hipoglikemia, kita dapat lebih waspada terhadap kondisi ini.
Kasus yang dialami Menkes Budi Gunadi Sadikin menjadi pengingat bahwa hipoglikemia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang memiliki jadwal padat dan aktivitas tinggi. (Siti Laela Malhikmah)