Fiersa Besari/instagram@fiersabesari
Entertainment

Fiersa Besari Cerita Perjalanan Pendakian ke Carstensz, Usai 2 Pendaki Meninggal

Mutiara Nabila
Senin, 3 Maret 2025 - 18:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Dua pendaki senior, Lilie Wijayati Peogiono dan Elsa Laksono dilaporkan meninggal dunia akibat mengalami hiportemia saat tengah melakukan pendakian ke puncak tertinggi di Indonesia, Puncak Carstensz Pyramid atau dikenal pula dengan nama Puncak Jaya. 

Musisi Fiersa Besari, yang juga berada dalam perjalanan tersebut mengungkapkan rasa duka citanya melalui unggahan di Instagram. 

"Dalam tulisan ini, saya ingin memberikan ucapan belasungkawa yang terdalam. Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," tulisnya. 

Dikabarkan berada dalam satu kelompok bersama para korban, Fiersa Besari mengungkap bahwa mereka pergi dalam kelompok terpisah dengan para korban. 

"Adapun, jika boleh melengkapi informasi, saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang [beda tour operator]. Kami ditemani para guide. Selain kami dan tamu-tamu WNA, hari itu [28 Februari 2025] ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasioal yang turut mendaki," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, ketika para korban masih terjebak di area tebing, dia dan temannya, Furky Syahroni, sudah tiba di basecamp Yellow Valley. Menurutnya, di area tersebut, dengan ketinggian di atas 4.000-an MDPL dan dalam cuaca buruk, tidak boleh diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia. 

"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di bascemp YV, kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 - Sekitar 04:00 WIT]," paparnya. 

Selanjutnya, Fiersa menyebutkan bahwa tim pendaki yang sudah berada di basecamp juga mencoba mengontak para korban menggunakan HT, dengan harapan para korban tetap merespons. 

Evakuasi jenazah Lilie dan Elsa kemudian dilakukan pada 2 Maret 2025. Kedua korban diterbangkan dengan helikopter dari Yellow Valley ke Timika, sebelum akhirnya dipulangkan ke Jakarta. 

Adapun, Fiersa Besari dan Furky Syahroni juga dievakuasi menggunakan helikopter, satu-satunya akses resmi ke Yellow Valley. Mereka telah berada di Timika, Papua Tengah pada 3 Maret 2025 setelah tertahan di Yellow Valley karena

"Kondisi kami Alhamdulillah stabil," imbuhnya. 

Sosok Lilie dan Elsa sendiri sudah begitu dikenal oleh kalangan pendaki gunung. Lilie lewat akun instagramnya @mamakpendaki, sering membagikan kisah mereka yang masih aktif mendaki gunung meski sudah berusia hampir 60 tahun. 

Keduanya bersahabat sejak SMP, dan mulai mendaki bersama sejak SMA. Sempat terpisah saat kuliah, mereka kembali bertemu saat usia 50 tahun, dan kembali melakukan pendakian bersama ke berbagai puncak gunung di Indonesia. 

Di berbagai unggahan terkait mereka berdua, banyak yang mendoakan, tapi tak sedikit pula yang menghujat. Menanggapi hal tersebut, Fiersa meminta warganeta agar lebih bisa menahan komentar buruk dan nirempati, terutama kepada keluarga mereka yang ditinggalkan. 

"Akhir kata, saya berharap kawan-kawan dapat menahan jempolnya untuk mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati. Pakai energi untuk berdoa. Beri ruang untuk keluarga dan kerabat yang berpulang untuk berduka. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Salam lestari, Fiersa Besari," tutupnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro