Puasa ala Anak Kost/cove
Entertainment

Puasa Ala Anak Kost

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 13 Maret 2025 - 08:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Berpuasa jauh dari rumah dan keluarga kadang membuat seseorang merasa sedih dan rindu, termasuk juga bagi mereka anak kost.

Menjalani puasa di bulan Ramadan sebagai anak kost memiliki tantangannya sendiri. Dari menyiapkan sahur, menjaga produktivitas, hingga menentukan menu buka puasa yang masih hemat tapi tetap nikmat semua harus disiapkan sendirian.

Cove, perusahaan teknologi properti (Proptech)  melakukan riset kepada para penghuninya untuk mengungkap kebiasaan serta tips-tips jitu dari anak kost untuk bisa melalui Ramadan secara mandiri.

“Ramadan menjadi waktu yang unik, khususnya bagi anak kost. Dalam riset kami, lebih dari 80 persen anak kost menyatakan bahwa mereka akan menghabiskan sebagian atau seluruh Ramadan mereka di kosan. Pada bulan yang identik dengan kekeluargaan, mereka harus menghadapinya sendiri dan mencari cara untuk tetap merasakan kehangatan dan kedamaian selayaknya berpuasa di rumah. Riset ini menggarisbawahi bagaimana meski anak kost berada jauh dari keluarga, mereka tetap bisa melalui Ramadan dengan penuh makna dan kemenangan,” ungkap Dian Paskalis, Country Director of Growth and Regional VP of Online Marketing, Cove.

Berikut puasa ala anak kost 

1. Pesan makanan via ojol: cara paling efektif untuk sahur dan buka puasa anak kost

Salah satu kesulitan utama saat berpuasa di kost adalah menghadapi sahur sendirian. Riset ini mengungkap bahwa mayoritas (76 persen) anak kost merasa bahwa tantangan terbesar saat menjalani puasa dimulai dari mempersiapkan makanan sahur dan bangun tepat waktu pada dini hari. Untuk mengatasi tantangan tersebut, lebih dari 40 persen memilih untuk memesan makanan via ojol untuk mempersingkat waktu sahur, dibandingkan memasak sendiri atau membeli makanan di sekitar kosan.

Memesan makanan secara daring bahkan juga menjadi solusi buka puasa bagi kebanyakan anak kost. Sebanyak 64 persen responden menyatakan bahwa mereka lebih memilih untuk buka puasa di kost sepanjang bulan Ramadan ini. Selain memasak, mereka juga tetap memanfaatkan ojol untuk berbuka puasa di kost. Selain lebih hemat dan praktis, cara ini juga menjadi pas untuk menghindari ramainya restoran-restoran ketika jam buka puasa.

2. Mempersiapkan bujet Ramadan dari jauh hari, hindari pengeluaran yang bengkak

Meski Ramadan sering terasa lebih boros, lebih dari 50 persenanak kost merasa bahwa pengeluaran mereka tidak jauh berbeda dari bulan lainnya. Perbedaan pengeluaran Ramadan sebenarnya terletak pada diversifikasi kebutuhan, yang rentan membengkak jika tidak direncanakan dengan baik.

Berdasarkan riset ini, tiga pengeluaran terbesar selama Ramadan bagi anak kost adalah bahan makanan dan minuman (38 persen), diikuti dengan biaya bukber (25 persen), dan persiapan mudik (14 persen), di mana mereka umumnya mempersiapkan bujet sekitar Rp. 500,000 - Rp. 2,000,000 untuk keperluan tersebut. Meski bukber dan mudik adalah pengeluaran yang unik selama Ramadan, sejatinya bujet untuk pengeluaran tersebut dapat dialokasikan dari dana yang biasa dikeluarkan untuk kebutuhan hangout serta liburan pada bulan-bulan lainnya.

3. Tetap berolahraga untuk menjaga produktivitas dan energi selama Ramadan

Meski berpuasa, bukan berarti kita dapat bermalas-malasan di kamar kost untuk menunggu adzan maghrib. Nyatanya, 61 persen anak kost merasa bahwa tingkat produktivitas mereka tidak berubah meski berpuasa. Salah satu cara untuk menjaga energi dan fokus selama Ramadan adalah dengan tetap berolahraga, tapi dengan memilih waktu secara cermat agar puasa tetap nyaman.

Riset ini menemukan bahwa hampir 70 persen anak kost tetap berolahraga selama Ramadan dengan waktu favorit di sore hingga malam hari, baik menjelang berbuka maupun setelahnya. Waktu ini dipilih karena tubuh akan kembali mengisi energi ketika berbuka, sementara di pagi atau siang cadangan energi masih perlu banyak dijaga agar cukup hingga adzan berkumandang. Agar praktis, olahraga ringan seperti stretching bisa dilakukan di dalam kamar atau jogging di area kosan.

4. Menghadapi lebaran sebagai anak kost: mudik atau tidak?

Selain menghadapi tantangan selama puasa, anak kost juga harus bersiap menyambut Lebaran. Pada lebaran kali ini, 64 persen anak kost menyatakan bahwa mereka akan mudik. Mayoritas dari mereka akan mulai meninggalkan kosan 3 hari sebelum lebaran, dan akan meninggalkan kosan selama 4-6 hari. Mereka pun memilih untuk tidak memutus kontrak kosan meski libur panjang, sehingga kamar yang kosong dalam jangka waktu cukup lama harus dijaga dengan sejumlah upaya seperti memasang dehumidifier, kamper, serta mematikan listrik.

Namun, tidak semua anak kost memiliki kesempatan untuk mudik. Sebanyak 36 persen dari mereka akan menetap di kosan selama lebaran, baik karena keterbatasan biaya, tuntutan pekerjaan, maupun alasan pribadi lainnya. Dalam merayakan lebaran sebagai anak kost, sejumlah kegiatan yang mereka rencanakan adalah seperti menghabiskan waktu dengan teman yang juga tidak mudik, video call dengan keluarga, atau menghabiskan waktu di kamar untuk menonton Netflix.


 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro