Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena kecanduan konten media sosial semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan generasi muda hingga menyebabkan brain rot.
Istilah brain rot kini semakin populer untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu mengonsumsi konten digital yang kurang bermanfaat, sehingga berdampak pada daya pikir dan produktivitas.
Apa Itu Brain Rot?
Brain rot adalah pembusukan otak. Istilah ini mengacu pada kondisi ketika seseorang terus-menerus mengonsumsi konten ringan, repetitif, dan kurang bermakna, sehingga mengurangi kemampuan berpikir kritis dan fokus.
Dilansir dari medicaldaily.com, fenomena ini banyak dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts, yang menawarkan konten pendek dan cepat yang mudah dikonsumsi.
Dampak Negatif Brain Rot
Dilansir dari healthline.com, kecanduan konten digital dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan, antara lain.
1. Penurunan Konsentrasi dan Daya Ingat
Konsumsi konten pendek secara berlebihan dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk fokus dalam jangka waktu lama. Hal ini juga dapat memengaruhi daya ingat karena otak terbiasa dengan informasi yang cepat dan dangkal.
2. Menurunnya Kemampuan Berpikir Kritis
Konten yang bersifat instan dan hiburan semata membuat banyak orang jarang terpapar informasi yang lebih kompleks dan mendalam, sehingga kemampuan analitis mereka berkurang.
3. Gangguan Pola Tidur
Kecanduan media sosial sering kali membuat seseorang sulit mengontrol waktu, sehingga mereka tetap terjaga hingga larut malam. Paparan cahaya biru dari layar juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
4. Menurunnya Produktivitas
Seseorang yang mengalami brain rot cenderung kesulitan menyelesaikan tugas-tugas penting karena lebih sering terdistraksi oleh konten media sosial.
Bagaimana Cara Mengatasi Brain Rot?
Meskipun kecanduan konten digital menjadi tantangan besar di era modern, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:
1. Membatasi Waktu Layar
Gunakan fitur pembatasan waktu di perangkat atau aplikasi untuk mengontrol durasi penggunaan media sosial.
2. Konsumsi Konten yang Lebih Berkualitas
Alih-alih hanya menonton video pendek yang bersifat hiburan, cobalah membaca artikel, mendengarkan podcast edukatif, atau menonton dokumenter yang dapat meningkatkan wawasan.
3. Meningkatkan Interaksi di Dunia Nyata
Luangkan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman secara langsung guna mengurangi ketergantungan pada media sosial.
4. Melatih Fokus dan Disiplin
Membiasakan diri untuk membaca buku atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi dapat membantu melatih kembali daya pikir dan fokus.
Fenomena brain rot menjadi pengingat bahwa penggunaan media sosial harus dilakukan dengan bijak. Dengan kesadaran dan pengelolaan yang baik, kita dapat tetap menikmati kemajuan teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mental dan produktivitas. (Mianda Florentina)