Tanggul jebol hingga menyebabkan banjir roby di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/5/2022) - Dok. Kementerian PUPR
Health

Worm Moon, Fenomena Alam yang Dapat Membuat Banjir

Redaksi
Selasa, 8 April 2025 - 15:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Belakangan ini, fenomena banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia, termasuk Jakarta, kembali menjadi sorotan.

Tidak sedikit warga yang dibuat khawatir dan bertanya-tanya mengenai penyebab di balik naiknya air laut ke daratan. Di tengah cuaca yang tampaknya normal, muncul spekulasi bahwa peristiwa astronomis seperti "Worm Moon" turut berperan dalam hal ini. Benarkah fenomena alam tersebut bisa memicu banjir rob? 

Apa Itu Worm Moon?

Dilansir dari rmg.co.uk, Selasa (8/4/2025) Suku-suku asli Amerika menyebut bulan purnama terakhir di musim dingin ini sebagai Worm Moon atau Bulan Cacing karena jejak cacing yang mulai terlihat di tanah yang mencair. 

Nama ini mencerminkan pengamatan mereka terhadap alam, ketika es di tanah mulai mencair, cacing tanah muncul kembali, yang juga menandakan kembalinya burung-burung dan menandakan musim.

Nama Nama lain Worm Moon

Nama-nama lain untuk Worm Moon juga mengandung simbolisme yang kaya:

1. Bulan Kesucian (Chaste Moon) 

Menekankan pada kemurnian dan pembaruan, sejalan dengan tradisi pembersihan dan persiapan menyambut musim baru.

2. Bulan Kematian (Death Moon) 

Kemungkinan melambangkan akhir dari musim dingin dan transisi dari kematian (musim dingin) menuju kehidupan (musim semi).

3. Bulan Kerak (Crust Moon) 

Mengacu pada lapisan salju yang mengeras akibat mencair di siang hari dan membeku kembali di malam hari.

4. Bulan Getah (Sap Moon) 

Dinamakan demikian karena saat inilah getah pohon maple mulai mengalir, menandai awal musim pembuatan sirup maple.

Lalu Benarkah Worm Moon bisa menimbulkan Banjir?

Sebenarnya, "Worm Moon" hanyalah nama tradisional untuk bulan purnama di bulan Maret, dinamakan begitu karena menandai waktu cacing tanah mulai muncul kembali dari tanah setelah musim dingin.

Dilansir dari inp.polri.go.id, Selasa (8/4/2025), tahun 2025 ada beberapa kombinasi bulan yaitu perige dan gerhana bulan.

Perigee merupakan kondisi saat Bulan berada pada jarak terdekat dari Bumi, sehingga tarikan gravitasinya terhadap air laut meningkat dan menyebabkan pasang laut lebih tinggi dari biasanya.

Sementara itu, gerhana bulan terjadi saat posisi Bulan, Bumi, dan Matahari sejajar, yang memperkuat efek gravitasi terhadap muka air laut.

BMKG mencatat, kombinasi bulan purnama (Worm Moon), perigee, dan gerhana bulan ini memicu pasang maksimum yang berpotensi menyebabkan banjir rob.

Wilayah terdampak meliputi Jakarta, Lampung, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, dengan dampak berupa genangan di pelabuhan, terganggunya aktivitas nelayan, serta air laut yang masuk ke permukiman pesisir. (Siti Laela)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro